Who’s The Next President???!!!

Ambil uangnya jangan pilih orangnya, terngiang iklan di televisi yang mengatakan seperti itu, yang mengarahkan untuk mengambil uangnya tetapi jangan pilikh partainya atau jangan pilih calon wakil rakyatnya,?!.. Politik uang tentu saja ini adalah sebuah, budaya yang hendak dibenamkan pada pikiran rakyat Indonesia, oleh orang-orang yang mempunyai itikad tidak baik untuk mendapatkan suara rakyat, simpati rakyat, dan menjadi seseorang yang berbicara sebagai wakil rakyat, “ Untuk mu yang duduk sambil diskusi untuk mu yang biasa bersafari di sana di Gedung DPR” itu petikan lagu yang sering di dendangkan oleh seorang legenda Asian Heroes “Iwan Fals”, yang selalu menyanyikan suara sumbang untuk orang orang pintar yang berdasi.

Sebagai warga negara yang baik memang seharusnya kita menentukan siapa yang akan memimpin bangsa ini, tergelitik dengan siaran di televisi yang selalu menayangkan berita politik menayangkan iklan calon wakil rakyat, bahkan calon yang akan memimpin bangsa ini untuk menuju ke kemakmuran, tetapi apakah mereka pantas untuk kita pilih, kenal kah kita dengan orang orang ini yang akan menyampaikan aspirasi kita, yang akan membicarakan nasib kita, selesaikah masalah pengangguran indonesia ketika kita memilih mereka yang menyatakan diri sebagai wakil rakyat, yakinkah kita suara kita aspirasi kita, bahkan mungkin uang kita yang akan kita berikan untuk menyampaikan aspirasi kita dapat menyentuh permasalahan yang terjadi di Indonesia tercinta ini, dengan memberikan suara kita aspirasi kita akankah selesai permasalahan, kelaparan, kekerasan, kemiskinan dan lain sebagianya yang sering terjadi di Indonesia, miris saya yakin belum tentu semua itu akan terselesaikan.

Tapi akan kah jadi solusi juga apabila kita tidak memberikan suara kita untuk memilih mereka yang tidak kita kenal untuk menyampaikan aspirasi kita, mungkin ini akan menjadi sedikit solusi untuk segala permasalahan kita, menyampaikan aspirasi setidaknya kita sudah melakukan ikhtiar untuk menentukan bangsa ini akan di bawa kemana nantinya, sebentar lagi adalah pemilihan umum yang menentukan siapa wakil rakyat yang akan membawa suara kita, dan menentukan sebagai bayangan siapakah nantinya pemimpin bangsa ini dari partai atau golongan mana dia berasal, mari kita sampaikan aspirasi kita melalui wakil yang akan kita pilih nanti 9 April mendatang setidaknya ada ikhtiar yang akan kita lakukan untuk menentukan arah mana bangsa ini akan kita bawa, setidaknya ada yang kita lakukan untuk melakukan perubahan. tidak hanya diam walaupun nantinya caon yang kita pilih tidak bisa melaksanakan atau menjalankan aspirasi yang akan membawa bangsa ini ke daerah kemajuan atau perubahan yang lebih baik setidaknya kita sudah berusaha sebagai muslim dengan mengikhtiarkannya, untuk selanjutnya serahkan kepada orang yang kita pilih, dan apabila orang yang kita pilih tidak juga bisa amanah menjalankan tugasnya kita serahkan kembali kepada yang maha kuasa Allah.SWT yang mempunyai segalanya.

Hadist pernah mengatakan Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, apabila kaum tersebut tidak merubahnya, inilah yang bisa dijadikan sebagai suatu acuan untuk melakukan perubahan, memang terkadang saya sendiri pun sedikit jengah dengan dunia perpolitikan yang terjadi saat ini semua partai mengusung anti korupsi, setiap partai mengusung memberikan kesejahteraan, setiap partai memberikan janji janji manis, dan setiap partai juga membawa seseorang untuk dapat mempengaruhi rakyat Indonesia untuk dapat memberikan suaranya dan memilih partai yang diusungnya,bila mengingat lagi kejadian di gedung DPR yang banyak diceritakan di surat kabar, ditemukan kondom berserakan di toiletnya, dan mungkin saja dia wakil rakyat yang kita pilih yang sebelumnya tidak kita kenal, tapi itulah yang terjadi, kadang yang aneh ada seorang mantan model majalah dewasa mengajukan diri sebagai wakil rakyat, hak dia memang untuk bisa menyampaikan aspirasinya mungkin dia ingin mewakili suara rakyat kecil yang mengharuskan dia berpoto telanjang, tetapi apakah orang seperti ini yang harus kita pilih yang kita yakini untuk bisa menyampaikan aspirasi kita, ada juga yang sebelumnya adalah seorang atlit yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, dan lain sebagainya berbagai macam orang yang mengatakan bahwa saya adalah seorang wakil rakyat yang bisa menyampaikan aspirasi rakyat banyak, dengan poster ukuran besar, ukuran kecil ukuran sedang dan ukuran segede gaban yang terpampang di setiap persimpangan jalan raya, di setiap pohon yang tumbuh untuk menyejukan kota, mereka wakil rakyat memasangnya di tempat yang mudah terlihat tetapi tidak memikirkan aspirasi pecinta alam yang selalu menjaga pohon untuk melindungi ozon ini, haruskah yang begini kita pilih sebagai wakil rakyat, dimana dia menyampaikan bahwa dapat menyampaikan aspirasi rakyat banyak, tapi aspirasi pecinta alam saja yang menjaga pohon tidak bisa mereka idahkan.

Jengah, jengkel, bingung dan memusingkan, ketika akan melaksanakan pesta demokrasi ini, semua mengusung penyampai aspirasi rakyat, semua mencintai rakyat, terdengar sangat memuakan ditelinga, dan dipandangan mata, tetapi ini kenyataannya yang terjadi saat ini pesta demokrasi entah kemajuan untuk demokrasi atau penurunan untuk demokrasi karena terlalu kebabalasan, ketika setiap orang begitu bebasnya menyampaikan aspirasi sehingga memusingkan kita-kita yang tidak mengerti apa yang harus dilakukan bagaimana melakukan penilaian siapa yang terbaik untuk menjadi pemimpin bangsa ini selanjutnya yang diawali dengan pemilihan wakil rakyat yang nantinya akan menentukan siapa sebagai pemimpin nomor satu Indonesia selanjutnya. baiknya ikuti kata hati nurani, jangan pilih orang yang berambisi untuk menjadi seorang pemimpin karena mungkin setelahnya ada apa-apanya, karena seorang pemimpin yang baik itu tidak ingin memimpin apabila tidak bisa memimpin, karena berat tugas yang akan di emban oleh seorang pemimpin, karena pemimpin itu adalah seorang imam, bila salah imam tersebut berdosa imam tersebut, maka berdosa pula makmum yang mengikutinya, tetapi apabila makmum yang mengikuti tidak mengetahui hukumnya dan hanya mengikuti imamnya karena kewajiban makmum adalah mengikuti imamnya maka dosanya ditanggung oleh Imamnya bukankah berat menjadi seorang imam, menjadi seorang pemimpin apabila mengetahui hukumnya dan masih banyak orang beramai-ramai untuk mencalonkan diri menjadi seorang pemimpin berarti ada apa-apanya lebih baik di hindari orang seperti ini karena apabila sudah memimpin dia bisa melakukan ada ada saja, dan ada apa apanya.

Pilihlah partai yang orang orangnya tidak ada apa-apanya yang betul betul tulus ikhlas untuk membela rakyatnya walaupun tidak ada yang 100% akan membela rakyatnya setidaknya bisa kita telisik terlebih dahulu apa yang hendak diusungnya, cari tau dulu apa yang akan dikerjakannya bagaimana backgroundnya, apa latar belakang pendidikannya kenapa latar belakang pendidikan seseorang sangat penting karena ini bisa menentukan pola pikir orang tersebut dan akan membawa ke yang lebih baik, yakin karena apabila kita mempercayakan sesuatu tidak pada ahlinya maka tunggulah kehancurannya, berarti pilih yang betul betul mengerti apa yang akan dia kerjakan kedepannya, apa visi, apa misinya, apa strenghtnya apa kekuatannya, bagaimana pola pikirnya, jangan sampai dia hanya mementingkan urusan perutnya sendiri, dan tidak memikirkan apa yang menjadi akar permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini, mengingat, sumber daya Indonesia yang sangat kaya sebetulnya bisa dimanfaatkan oleh para ahlinya untuk mengembangkan Indonesia menjadi lebih maju, dan bisa menjadi negara adikuasa apabila bisa mengolah sumber daya tersebut, berarti haruslah ada orang yang mengerti betul apa potensi yang sudah ada di Indonesia dan untuk selanjutnya dikembangkan lebih lanjut.

Walaupun jengah, walaupun muak dengan janji janji mereka ketika berkampanye baiknya dengar kan saja terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi apa yang akan dia lakukan untuk indonesia, daripada tidak memilih sama sekali, walaupun kadang geli mendengar janji janjinya yang berbunga bunga baiknya ikuti saja dulu, untuk referensi memilih orang yang akan kita pilih nantinya, walaupun menangis juga ketika ada yang mengatakan niat untuk memilih tetapi teknis untuk pemilihannya saja belum dimengerti oleh rakyat yang akan memilih, ingin memilih tetapi tidak bisa melakukan pemilihan karena domisili KTP tidak sesuai dengan tempat tinggal, dan pengurusannya sangat beribet, jangan salahkan pemilih yang memilih karena tidak diberikan kesempatan untuk memilih, karena ini DEMOKRASI, jangan sampai salah pilih, jangan sampai suara kita memberikan kesempatan pada mereka juga untuk menyebarkan kondom di toilet bukan untuk menyampaikan aspirasi rakyat.

Mari berpesta demokrasi, dukung upaya pemerintah untuk melakukan perubahan, setidaknya ada yang kita lakukan sebagai warga, untuk menentukan siapa yang akan memimpin kita, siapa yang akan memberikan secercah harapan bukan harapan kosaong tetapi suatu bukti nyata, agar negara Indonesia ini menjadi negara yang aman, damai tentram, sejahtera, negara  yang diidam idamkan untuk ditinggali, tempat bernaung, tempat dimana kita berpijak siapakah President selanjutnya setelah 9 April ini akan bisa menentukan gambaran untuk pemilihan selanjutnya siapa Presidennya.

Postingan Populer