Membangun Perekonomian Dengan Meningkatkan Devisa Negara Melalui Pariwisata

Melihat dari capaian MDGS (Millenium Development Goals) yang harus dicapai oleh setiap negara Asean khususnya Indonesia terdapat delapan point  diantaranya yaitu :

1.  Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan angka kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Memerangi HIV / AIDS  malaria dan penyakit menular lainnya

7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan

dari kedelapan point yang dijadikan target untuk perkembangan bangsa-bangsa yang tergabung dalam Asean Community, Indonesia khususnya di Bandung memiliki kelebihan obyek wisata alam yang tidak dimiliki oleh bangsa- bangsa atau negara negara Asean manapun, yang bisa dijadikan daya tarik untuk mendatangkan para wisatawan lokal maupun manca negara selain untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup juga bisa meningkatkan perekonomian dan penambahan devisa negara, Kawah putih ya kawah putih kawah yang terletak di kawasan ranca bali, berjarak sekitar 44 Km dari kota Bandung atau tepatnya di desa Sugih, kecamatan Pasir Jambu dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Kawah ini merupakan salah satu kawah dengan kadar keasaman belerang tertinggi di dunia, oleh sebab itulah pemerintah kolonial belanda pernah membangun pabrik belerang di tempat ini.

Keunikan objek wisata ini adalah kawahnya yang berwarna putih, udara di sini sangat dingin bahkan bisa mencapai 0- 2 derajat celcius di musim-musim tertentu. Pada sore hari di kawah putih biasanya turun kabut yang sangat pekat. Di samping itu kadar belerang menjadi sangat tinggi sehingga kawah ini sering ditutup pada sore hari.

Warna danau kawah putih tidak selalu berwarna putih, warna putih kawah merupakan warna yang paling sering ditemui saat berkunjung, terkadang air berwarna hijau apel dan kebiru-biruan, bila terdapat sinar matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu. Pada bulan Juli sampai Agustus temperatur bisa turun serendah 10°Celcius pada siang hari dan 5°Celcius pada malam hari warna kawah sering berubah tergantung dari sinar mataharinya.

Di sekitaran kawah putih juga terdapat berbagai jenis flora dan fauna turut memperkaya keberadaan tempat wisata ini. Beberapa jenis flora antara lain Cantigi Lemo yang berbau seperti minyak lawang dan dapat digunakan untuk mengusir ular, Vaccinium yaitu tanaman khas yang hidup didaerah kawah, serta Eidelweis yang tumbuh di puncak gunung. Sedangkan jenis fauna yang kerap muncul antara lain elang, monyet, kancil, babi hutan, macan kumbang dan macan tutul, juga terdapat rusa yang memang sengaja di ternakkan menjadi daya tarik para wisatawan karena para pengunjung bisa memberikan makan rusa rusa yang memang sengaja di ternakkan di kawasan tersebut.

Kawah Putih adalah danau kawah dari Gunung Patuha yang memiliki ketinggian 2.434m diatas permukaan laut. Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau “Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh.

Dahulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.

Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong.

Salah satu puncak tertinggi Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.

Tetapi semua mitos yang tersebar di masyarakat mengenai keangkeran yang terjadi di kawah putih berhasil di tepis dan sedikit demi sedikit terkikis karena adanya penjelasan dan penemuan sebuah kawah yang indah oleh Dr. Franz Wilhelm Junghun pada tahun 1837 yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam melakukan penelitian dan menemukan bahwa keangkeran tersebut tidak lain disebabkan oleh adanya semburan larva belerang yang berbau menyengat. Namun saat ditemukannya fakta tersebut masyarakat belum tertarik menjadikan tempat ini sebagai objek wisata.

Baru setelah PT Perhutani mengembangkan tahun 1987, kawasan kawah putih dijadikan sebuah objek wisata di Jawa Barat. Air kawah di gunung ini selain warna airnya yang terang dan juga selalu berubah2. Inilah yang pada akhirnya menjadi daya tarik tersendiri. permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih, sehingga kawah ini kemudian dikenal sebagai kawah putih.

Kawah Putih memang menakjubkan, baik dari sosok penampilannya, maupun dari aspek kelestarian lingkungannya. Cekungan seluas 25 hektar itu berair keputih-putihan. Air danau kawahnya selalu berubah-ubah warna. Terkadang berwarna hijau apel dan kebiru-biruan, bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu, kuning terang dan yang paling sering dijumpai adalah berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah.

Bahkan, tatkala sore hari, air danau kawah pun, tiba-tiba pasang surut. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih.

Bila malam hari berkunjung ke Kawah Putih, keajaiban alam pun akan terjadi. Sekitar pukul 21.00 WIB, saat langit cerah dengan disinari bintang-bintang, dari danau kawah putih terlihat pancaran cahaya terang kehijau-hijauan menghiasi kawah. Kemudian, dari bias cahaya berwarna hijau itu, membentuk sebuah lingkaran yang mampu menerangi seluruh lokasi kawah. Benar-benar menakjubkan untuk dilihat.

Belerang atau sulfur merupakan mineral hasil proses vulkanis yang berwarna cenderung kuning atau kehitam2an. Sifat belerang antara lain tidak larut dalam air dan dapat larut dalam minyak bumi, minyak tanah, penghantar panas dan listrik yang buruk.

Apabila dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas SO2 yang berbau busuk. Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, mengolahan minyak bumi, karet, gula pasir, accu, kimia, bahan peledak, petenunan, film dan fotografi, logam serta besi baja.

Jadi apabila burung mati atau binatang yang melewati kawasan hutan tersebut tidak akan bertahan hidup dikarenakan zat So2nya yang tinggi, memang disarankan ketika mendekati kawah para pengunjung menggunakan masker, untuk menghindari terkena penyakit infeksi pernafasan, ISPA bila menghirup zat asam atau So2 dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus, selain itu para pengunjungpun tidak disarankan untuk berenengan di Area kawahnya, pengunjung bisa menikmati keindahan alam dan kawah yang di suguhkan areal kawah putih soreang, ciwidey Bandung.

Bila berkunjung ke Bandung belum mengunjungi kawasan wisata kawah putih ini belum lengkap rasanya,apalagi untuk para pencinta photography, dan para pengeksplor alam yang senang akan wisata alam, musti kudu wajib datang ke kawah putih ciwidey soreang Bandung.

Dinas pariwisata bisa lebih gencar memperkenalkan obyek wisata kawah putih yang satu ini dan bisa menambahkan devisa negara untuk memancing para turis lokal maupun manca negara untuk berkunjung ke Indonesia sehingga bisa meningkatkan pendapatan devisa negara.Maju terus Indonesia, maju terus pariwisata negeriku tercinta.

 

IMG_6223

Postingan Populer