Pemimpin
Kepemimpinan
Tipe Kepemimpinan menurut (Sondang
P Siagian : 2015) terdapat 5 tipe kepemimpinan :
1. Tipe Otokratik
2. Tipe Paternalistik
3. Tipe Kharismatik
4. Tipe Laissez Faire
5. Tipe Demokratik
Dalam menilai seorang pemimpin memang
kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa seseorang itu adalah seorang
pemimpin yang efektif terlebih apabila belum mengetahui organisasi dan maksud
tujuan pemimpin tersebut mari kita kupas
tipe-tipe pemimpin berikut ;
1. Tipe Otokratik
Tipe pemimpin yang Otokratik adalah
seorang pemimpin yang sangat egois dilihat dari segi persepsinya. Egoismenya
sangat besar akan mendorongnya memutarbalikan kenyataan yang sebenar benarnya
sehingga sesuai dengan apa yang secara subyektif diinterprestasikan sebagai
kenyataan. Egonya yang sangat besar menumbuhkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identic dengan tujuan pribadi dan
oleh karenanya organisasinya diperlakukan sebagai alat untuk mencapai tujuan
pribadi tersebut. Tipe yang seperti ini akan cendrung membenarkan segala cara
untuk pencapaian tujuannya.
Apabila menemukan pemimpin atau calon pemimpin yang seperti ini
hendaknya tidaklah harus kita memilih pemimpin yang seperti ini bila dilihat
dari tipe kepemimpinannya berdasarkan tipe keegoisannya tipe otokratik tidaklah
layak diberikan gelar sebagai pemimpin, terlebih seorang pemimpin tipe
otokratik bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Walaupun
seorang pemimpin memang harus memiliki sisi keegoisan untuk memimpin suatu
organisasi tetapi tidak harus menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa
yang diinginkannya.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin yang paternalistik banyak
terdapat di lingkungan masyarakat yang masih bersifat tradisional, umumnya
dimasyarakat yang agraris. Populeritas pemimpin yang paternalistik populeritas
pemimpin yang paternalistic disebabkan karena :
a. Kuatnya ikatan primordial
b. Extended family system
c. Kehidupan masyarakat yang komunalistik
d. Peran adat istiadat yang sangat kuat
dalam kehidupan mermasyarakat
e. Masih dimungkinkannya hubungan pribadi
yang intim antara seseorang anggota masyarakat dengan anggota masyarakat
lainnya.
Salah satu ciri masyarakat yang
tradisional demikian ialah rasa hormat yang tinggi yang ditunjukan oleh para
anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Tipe pemimpin yang paternalistic ini
memang cocok untuk memimpin organisasi yang skopnya masih kecil sebatas tingkat
RT, RW, Kelurahan pemimpin tipe paternalistik sudah dikenal dilingkungannya dan
bisa ada kemungkinan ketika dipilih tipe paternalistik banyak mendapat dukungan
dari orang-orang sekitar yang mengetahuinya sejak dahulu, untuk memimpin
organisasi yang lebih besar tipe seperti ini tidaklah cocok.
3. Tipe Kharismatik
Mengenai kepemimpinan yang kharismatik
tidak banyak literature yang menyebutkan tipe kharismatik itu adalah tipe
kepemimpinan yang seperti apa berdasarkan kriteria persepsi, nilai yang dianut,
sikap, perilaku, dan gaya kepemimpinan. Artinya tidak banyak hal yang disimak
dari literature. Tetapi ada karakteristik yang khas dari pemimpin yang
kharismatik yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu meperoleh
pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin
yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun
para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaska n secara konkret mengapa
orang tertentu itu dikagumi. Penampilan fisik ternyata bukan ukuran yang berlaku
umum karena ada pemimpin yang dipandang sebagai pemimpin yang kharismatik yang
kalau hanya dilihat dari penampilan fisiknya saja sebenarnya tidak atau kurang
mempunyai daya Tarik. Begitupula dengan harta tidak menjadi ukuran. Ada orang
yang tergolong sebagai pemimpin yang kharismatik tetapi dari sudut pandang
kebendaan tergolong miskin. Mungkin karena kekurangan pengetahuan untuk
menjelaskan kriteria ilmiah mengenai kepemimpinan yang kharismatik orang lalu
cendrung lalu mengatakan bahwa ada orang-orang tertentu yang memiliki Kekuatan
Ajaib yang tidak mungkin dijelaskan secara ilmiah yang menjadikan orang-orang
tertentu itu dipandang sebagai pemimpin yang kharismatik.
Untuk tipe pemimpin yang kharismatik
sangatlah cocok untuk semua organisasi terlebih tipe pemimpin seperti ini
memliki miracle “keajaiban” yang
dipancarkan dari dirinya bukan karena kemampuan dia memimpin tetapi tipe
pemimpin yang seperti ini telah ditakdirkan untuk dapat memimpin dan siapapun
yang berada sebagai bawahannya akan selalu mengikuti apa yang dikerjakannya apa
yang diperbuatnya tanpa harus disuruh atau diperintah. Tipe kharismatik ini
sangat jarang dimiliki oleh seseorang, karena tipe seperti ini sudah memiliki
bakatnya sejak dilahirkan. Mari kita lihat mengenai asal usul kepemimpinan dalam
bukunya (Sondang P Siagian : 2015) mengatakan Pemimpin dilahirkan (leaders are
born) pandangan ini berkisar pada pendapat bahwa seseorang hanya akan menjadi
pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat bakat kepemimpinannya.
Tidak jarang pandangan ini diwarnai oleh filsafat hidup yang deterministic dalam
arti adanya keyakinan diantara para penganutnya bahwa jika seseorang hanya akan
menjadi pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat
kepemimpinannya jika sudah ditakdirkan menjadi seorang pemimpin. Takdirlah yang
akan membawa dia menjadi seorang pemimpin tetapi di kubu lain mengatakan bahwa
seorang pemimpin dibentuk dan ditempa (leaders are made) pandangan ini berkisar
pada pendapat yang mengatakan bahwa efektifitas kepemimpinannya dibentuk dan
ditempa caranya adalah dengan memberikan kesempatan yang luas kepada yang
bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektifitas kepepemimpinannya
melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Penganut paham
seperti ini termasuk paham egalitarianistik dimana mereka yang menolak paham deterministic
dengan unsur takdirnya.
4. Tipe Pemimpin Laissez Faire
Tipe pemimpin seperti ini tentang
perannya sebagai pemimpin berkisar pada pandangan bahwa pada umumnya organisasi
akan berjalan baik dan lancer dengan sendirinya karena para anggota organisasi
terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang akan
menjadi tujuan organisasi, sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
ditunaikan oleh masing-masing anggota dan seseorang pemimpin tidak perlu
terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional, singkatnya seorang
pemimpin tipe ini melihat perannya sebagai polisi lalu lintas dengan anggapan
bahwa bahwa para anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk
taat pada peraturan permainan yang berlaku seorang pemimpin seperti ini
cendrung pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri
tanpa banyak mencampuri bagaimana organisasi harus dijalankan dan digerakan.
Pemimpin seperti ini cendrung tidak efektif untuk
membangun suatu organisasi yang baru, karena cenderung hanya membiarkan
sesuatunya berjalan dengan sendirinya tanpa adanya inovasi-inovasi baru untuk
meningkatkan efektifitas suatu organisasi, untuk pemimpin yang seperti ini
cocok untuk organisasi yang sudah berjalan lama dan memiliki system yang tidak
lagi memerlukan suatu inovasi baru dan cendrung akan berjalan stagnan tanpa
adanya perubahan. Orang sunda bilang “Cul Budak Sena Anteng” biarkan saja semua
berjalan dengan sendirinya.
5. Tipe Pemimpin Demokratik
Tipe pemimpin seperti ini menyadari bahwa mau tidak mau
organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas
aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan demi
tercapainya suatu sasaran suatu organisasi, akan tetapi dia mengetahui pula
bahwa perbedaan tugas dan kegiatan yang sering bersifat spesialistik itu, tidak
boleh dibiarkan menimbulkan cara berfikir dan cara bertindak yang
berkotak-kotak. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari benar bahwa akan
timbul kecendrungan kalangan para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan di
kalangan para anggota organisasi untuk melihat peranan satuan kerja dimana
mereka berada sebagai peranan yang paling penting. Paling strategic dan paling
menguntungkan keberhasilan organisasi mencapai berbagai sasaran organisasi.
Memang pada umumnya pemimpin yang
demokratik tidak selalu merupakan pemimpin yang efektif dalam kehidupan
organisasi karena ada kalanya dalam hal bertindak dan mengambil keputusan bisa jadi
keterlambatan sebagai konsekwensi keterlibatan bawahan dalam proses pengambilan
keputusan tersebut. Ditinjau dari segi persepsinya tentang kehadiran atau
keberadaan dan perannanya selaku pemimpin pemimpin yang demokratik biasanya
memandang peranannya selaku coordinator dan integrator dari berbagai unsur dan
komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu totalitas. Seorang pemimpin
yang demokratik dihormati dan disegani bukan ditakuti karena perilakunya dalam
kehidupan organisasi, perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan
mengembangkan daya inovasi dan kreatifitas dengan sungguh-sungguh dia
mendengarkan pendapat , saran dan bahkan kritik orang lain, terutama para
bawahanya. Bahkan seseorang pemimpin yang demokratik tidak akan takut
membiarkan para bawahannya berprakarsa meskipun ada kemungkinan prakarsa itu
akan berakibat pada kesalahan.
Tipe kepemimpinan yang seperti ini akan
sangat ideal untuk organisasi yang baru menginjak masa remaja dimana masih
membutuhkan pengembangan dan inovasi baru terlebih bila organisasinya didukung
oleh orang-orang yang memang kompeten dibidangnya, pemimpin seperti ini akan
sangat efektif untuk pengembangan, terutama dibidang inovasi dan kreatifitas
yang baru.
“Setiap manusia adalah seorang khalifah
dia adalah seorang pemimpin yang akan memimpin dirinya”
“Sebaik-baiknya pemimpin adalah dia yang dapat
memimpin dirinya sendiri” (Indra Dermawan)
“ Seorang pemimpin yang baik adalah dia
yang mengerti akan kebutuhan bawahannya” (Indra Dermawan)
“ Bersikap Baiklah, karena semua orang
yang anda temui punya masalah yang berat” (Plato)
“ Pemimpin Bekerja Secara Terbuka Sedangkan
Bos Bekerja Dengan Penyamaran” (Theodore Roosevelt)
“Pemimpin adalah dia yang mempunyai
sifat 1. Sidqh (Jujur)2. Amanah(Benar / dapat dipercaya), 3. Fatonah (Cerdas).4.
Tabligh (komunikatif).”semuanya ada pada diri Rosululloh. (Alquran dan Alhadist)
Semoga Bermanfaat