Pajak Oh Pajak

Pukul.6.30 pagi jalanan Bandung begitu macet, istri anak sudah kuantarkan kesekolah dan ketempat kerjanya. Hampir 8 tahun aku melewati jalan ini jembatan layang pasopati, pasteur sampai ke jalan tol jatiluhur purwakarta karena kewajibanku mengajar di STIEB Perdana Mandiri Purwakarta. Sedikit cerita mengenai jalan layang pasopati sejak awal pembangunannya yang sempat membuat macet membuat setiap pengguna jalan yang melintasi merasakan kepenatan akibat kemacetan yang terjadi.

Istriku bercerita bahwa jalan layang yang dibangun masa kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai walikota dan Susilo Bambang Yudhoyono Presidennya menghabiskan biaya yang cukup tinggi hampir kurang lebih 437.Miliar yang dibantu dari pemerintahan kuwait. Info dari orang dalam yaitu Istri sendiri pembangunan jalan layang ini membuat pusing satu departemen PU termasuk istriku yang harus membuat laporan, tapi ini sudah kerjaannya untuk memberikan laporan pada Menteri yang nantinya diumumkan pada rakyat Indonesia sebagai pertanggungjawaban. Dan sekarang sudah hampir 18 tahun pembangunannya jalan layang ini menjadi ikon kota Bandung yang kadangkala menjadi momok yang menakutkan karena menyebabkan banjir dikawasan sekitarnya. Tetapi membantu mengurai kemacetan yang terjadi setiap harinya karena banyak kendaraan dari luar kota Bandung yang masuk ke kota Bandung tercinta, dan termasuk Jalan layang modern karena sudah tahan gempa walaupun tanpa kaki. Senangnya saya melawati jalan ini. Merasa bangga dan memiliki karena saya ikut membayar Pajak untuk pembangunan daerah. 

Pajak yang dibayarkan memang berguna untuk pembangunan daerah setiap bulan gaji dipungut melalui pajak dengan pelaporan NPWP, setiap belanja ke Alfamart selalu bayar pajak PPN. Mobil saya bayar Pajak juga, tetapi saya ikhlas karena betul betul merasakan manfaat pajak yang saya bayarkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai seorang pecinta modernitas bangga melihat infra struktur yang berkembang saat ini baik transjakarta  ataupun transjawa dengan Jalan Tol yang kokoh membentang saya bangga sebagai rakyat Indonesia yang terus berkembang maju untuk pembangunan walaupun kadang miris dengan kelakuan sebagian oknum Pajak yang meresahkan dan terus terang merasa tersakiti. Kalau bayar pajak untuk pembangunan sih tidak apa apa. Tapi kalau bayar pajak untuk dikorupsi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sih itu namanya pengkhianatan pada suatu bangsa. Laknat.!! Itu kata yang pantas untuk yang menghianati bangsa ini dengan kelakuaannya. Balik lagi kejalan akhirnya jam menunjukan pukul 8.00 dan saya sudah sampai di gerbang tol Jatiluhur Purwakarta dan saatnya untuk mengajar sebagai salah satu kewajiban saya mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi jangan lupa bayar pajak ya. Orang Bijak Taat Pajak.

Postingan Populer