Bisnis Sebagai Profesi Yang Etis

Bisnis Merupakan Profesi Yang Etis 

            Seorang pebisnis harus melihat lingkungan pasar, dan keadaan pasar juga menjalankan bisnis sesuai dengan etika bisnis dan dapat mempengaruhi pasar pengetahuan-pengetahuannya sebagai seorang pebisnis.

          Dimana seorang pebisnis memiliki karakter yang kuat untuk membentuk budaya di masyarakat sesuai dengan perilaku pebisnis dan karakter pebisnis yang terdiri dari PQ, IQ, EQ, SQ. Kecerdasan Fisik, Kecerdasan Intelegensia, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spritual. Sesuai dengan kode etik. Sehat tubuhnya, pemikirannya cerdas, kuat dalam agamanya, stabil dalam emosinya. Teori etika memecahkan dilema-dilema moral dengan terlebih dahulu menentukan hak dan memeriksa mana yang terlibat didalamnya, kemudian dilema-dilema itu dipecahkan dengan berpegang pada hierarki hak-hak. Yang terpenting dalam pendekatan ini adalah bahwa instruksi moral seseorang yaitu haknya ditanggapi dengan serius, dalam teori hak tentang sesuatu yang menjadi hak seseorang dan bagaimana hak tersebut harus mempelajari. memang setiap orang memiliki hak atas dirinya.  menghargai hak setiap orang. Menyampaikan peringatan bahwa untuk membangun manusia berkarakter diperlukan pengembangan kompetensi secara utuh dan seimbang terhadap kemampuan manusia yaitu:

  1. Tubuh (PQ)
  2. Intelektual (IQ)
  3. Hati (EQ)
  4. Jiwa / Roh (SQ)

Keempat hal ini harus dibangun secara seimbang

 

Teori keutaman tidak menanyakan tindakan dimana yang etis dan tindakan mana yang tidak etis, bila ini di tanyakan pada penganut paham egoisme, maka jawaban adalah suatu tindakan di sebut etis bila mampu memenuhi kepentingan individu (self interest) dan suatu tindakan disebut tidak etis bila tidak mampu memenuhi kepentingan individu yang memperhatikan.Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relatif, masalah yang timbul dalam praktiknya adalah egois yang berpusat pada diri sendiri (egois) fokus pada diri manusia individu mengabaikan interaksi dengan pihak luar sistem dan pembuat keputusan tidak berfikir panjang. semua tergantung kriterianya sendiri. jika kita menyimak teori relatif ini maka jika pandangan dan pendapat seseorang bersifat subjektif, yaitu jika si a berfikir ini yang terbaik belum tentu si b memiliki pendapat yang sama dan begitu pula seterusnya. Ini karena pandangan dan pemikirian setiap oarng bisa berbeda beda.

Agama dianggap sebagai dasar pijakan bagi setiap umat dalam menjalankan kehidupan. tanpa agama seorang tidak akan memiliki landasan dalam berfikir, apalagi bagi negara indonesia yang merupakan negara yang mendasarkan dirinya pada kepercayaan tuhan. ini sebagaimana terkandung pada sila pertama dari pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa. pancasila bagi bangsa indonesia telah menjadi falsafah kehidupan yang harus dipahami dan dimengerti  serta dihayati. tidak bisa dipungkiri jika karakter dari pebisnis memiliki peran tinggi dalam mendorong tinggi rendahnya moralitas seseorang. mereka yang memiliki nilai yang menghargai proses dan sabar dalam menjalani kehidupan sebagai salah satu tanda mereka yang memiliki karakter yang menilai nilai moral dalam dirinya secara kuat. yaitu ia tidak gegabah dalam mengambil berbagai sikap dalam hidupnya. termasuk mensyukuri berbagai rizki yang diperoleh selama ini sebagai persembahan dari yang maha kuasa dalam dirinya maka artinya prinsip moralitas menjadi sesuatu yang berhubungan dengan tinggi dan salah satu yang disediakan oleh salah satu yang disediakan oleh seorang pebisnis.

Selamat Membaca Semoga Bermanfaat 


https://www.academia.edu/45100374/ETIKA_BISNIS


Postingan Populer