Indonesia Memang Kaya

INDONESIA MEMANG KAYA

Sebagai salah seorang yang sangat suka dengan Traveling Alhamdulillah saya  diberikan kesempatan untuk dapat mendatangi Pulau Lombok yang sangat indah, bila dilihat dari peta sebelah kiri pulau Lombok adalah bali sebelah kanannya pulau sumba, Sumbawa dan bila kekanan lagi akan menemukan timor, sebelah atasnya pulau Sulawesi. Bila dilihat dari peta keliatannya seperti ini


Sumber Photo ngambil dari Google, apa yang bagus dari Lombok, Lombok memiliki sangat banyak sumber daya alam yang belum dijamah oleh kebanyakan orang, pulau ini masih sangat perawan bila kita ibaratkan bagaikan putri cantik dari kahyangan yang belum dijamah oleh orang kebanyakan, karena kebanyakan orang hanya mengetahui pulau Bali yang sudah sangat terkenal sampai belahan dunia sana kalau orang Tanya Indonesia kebanyakan Turis mancanegara mereka mengetahui hanya pulau Bali saja padahal masih banyak pulau pulau di Indonesia yang tidak kalah bagusnya dengan Bali.
Mari kita lihat apa yang dimiliki oleh Pulau Lombok, menurut info dari om Wikipedia infonya seperti ini
Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa)[1] adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.
Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia [2]. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris pada abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.

Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagungpadikopitembakau dan kapas.

Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut KristenBuddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.

Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja.[butuh rujukan]

Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan 
Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, 
naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, 
Lombok Timur), namun pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah 
kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan selaparang 
dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas 

Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai 
oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang.[butuh rujukan]
Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeqberarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16
Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan 
ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam 
dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan 
Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat 
terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang.[3]. Pendudukan Bali ini 
memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta 
peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok 
terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk 
karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun, Lombok kemudian berada 
di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.[butuh rujukan]
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah 
pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara 
Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia. 
Kenapa perlu kelombok pengalaman saya pribadi ketika mendatangi pulau ini memang kesan pertama yang didapatkan agak sedikit menyeramkan setelah tiba di Bandara Internasional Lombok suasananya sangat sepi seperti datang ke pulau yang tidak  berpenghuni, ya iyalah sekedar informasi pesawat tiba pada pukul 10.00 WIT, hampir tengah malam baru di jemput oleh taksi yang sudah berjanji akan mengantarkan ke Home Stay lagi lagi suasananya begitu sepi karena kita melewati kota yang penduduknya sudah tertidur juga karena posisi bandara yang memang bukan di kota wisatanya, untuk menuju tempat wisata dibutuhkan waktu kurang lebih 1.5 jam lagi dari bandara, dengan menggunakan Taxi tiba saya di Home Stay  dengan disambut dengan listrik yang mati hampir semalaman, menambah angker suasana.

Terlebih di Home Stay  itu kabarnya sudah lama tidak di huni rumah kiri kanan masih rumah penduduk asli yang dindingnya bercampur antara bilik dan beton walaupun sudah dominan betonan, gelap, sangat gelap. Dengan penerangan lampu dari HandPhone dan diantar oleh pemilik Home Stay kami dipersilahkan masuk ke Home Stay dan diperlihatkan ruang tidur utama yang menjadi tempat tidur kami, sebelahnya terdapat kamar mandi yang cukup luas ada skat antara tempat mandi dan buang air besar, sebelah kamar mandi ada ruangan dapur yang sudah modern terdapat kompor gas modern, juga terdapat kano juga dayung yang masih terlihat baru tetapi karena lampu yang mati semua terlihat menyeramkan, diruang tengah hanya terdapat meja dan jam meja juga bekas botol minuman keras yang di ubah fungsi menjadi vas bunga dengan bunga kering, di dinding dekat meja terdapat kayu ukiran berbentuk wajah wanita penari yang bibirnya sedikit terbuka mengisyaratkan wanita yang menyeramkan, sebelah ukiran wanita penari tersebut terdapat sebuah pintu yang terkunci yang tidak diizinkan dibuka oleh si pemilik Home Stay ketika ditanya katanya ada barang-barang yang punya rumah semakin menegangkan suasana malam itu, karena listrik tidak kunjung menyala.
Saya coba jalan keluar mendekati anak sang pemilik home stay katanya biasanya mati lampunya lama karena ada gardu yang terbakar satu desa mati lampu semua saya coba tengok ke atas terdapat bangunan lainnya terlihat angker juga karena mungkin sudah lama tidak dihuni dengan penerangan dari rembulan yang terlihat satu lingkaran penuh seperti yang ada di film film horror ketika menggambarkan seorang drakula keluar dari sarangnya, merinding melihat suasana langit dan home stay yang akan saya diami selama 2 hari kedepan, berbarengan dengan istri dan anak saya yang sudah terlihat kelelahan karena perjalanan jauh akhirnya kami putuskan untuk tidur saja karena waktu sudah menunjukan hampir pukul 2 pagi, besok kami akan melanjutkan perjalanan kami untuk melihat pantai-pantai di pulau Lombok.
Tepat pada pukul 5.00 WIT istri sudah terbangun untuk melaksanakan shalat subuh dan saya masih terlelap karena kelelahan walaupun sayup-sayup zaky sudah kembali dengan aktifitasnya berlarian kesana kemari, dan biasanya akan membangunkan pi bangun pi.. bangun pi,.. akhirnya pukul 5.30 pagi saya pun terbangun dan menyusul untuk melaksanakan shalat subuh walaupun tidak berjamaah karena istri sudah melaksanakan shalat duluan dan bergantian untuk menjaga Zaky yang sudah lincah dari sepagi tagi dia sudah memainkan daunjendela dibuka ditutup lagi dibuka di tutup lagi saya buka semua pintu dan jendela yang tadi malam terlihat begitu menyeramkan berubah menjadi sangat menyegarkan dengan udara pagi khas hutan dan pantai, sebelah selatan dari homestay kami terlihat pohon pohon yang masih rimbun belum terjamah dan dihalaman terdapat balai-balai yang terbuat dari bamboo yang sangat nyaman untuk  diduduki, kuputuskan untuk menyeruput kopi kemasan sisa semalam yang belum habis ditambah dengan setangkup roti coklat yang belum termakan walaupun pihak homestay mengatakan bahwa kami menyediakan sarapan pagi di rumah utama, sambil menunggu saya nikmati suasana pagi di pulau Lombok dan melihat aktivitas dari penduduk asli yang sedang menyiapkan sarapan sang ibu sedang menimba air dari sumur timba yang belum menggunakan sumur bor masih menimba sang ayah sibuk dengan burung peliharaannya sayup-sayup pun tetangga sebelah kiri dari rumah home stay kami menunjukan suasana yang tidak jauh berbeda masih menggunakan sumur timba dan masih menggunakan perapian menggunakan kayu bakar mungkin karena samar-samar tercium bau asap pembakaran kayu yang terbakar, di ruang tamu zaky sudah mulai dengan kegiatan paginya menonton youtube baby shark tidak lama diganti dengan baby finger, setelah itu balonku mungkin sudah bosan dia mulai berlarian keluar lalu menyapku pi sedang apa pi, sedang duduk timpalku tidak lama tida tertarik dengan tanaman yang berada di dekatnya entah tanaman apa hanya bentuk tanaman itu memang tidak asing hanya namanya saja saya tidak tau dia cabut beberapa batang bunganya dan diberikan padaku, pi cium pi, cium pi ujarnya wangi dan dilakukan berulang kali kemudian dia cabut lagi beberapa dan berlarian kedalam rumah dia letakan di dekat jendela kemudian dia letakan lagi di atas meja. Berselang beberapa menit istriku mulai memanggil pi ayo  kita sarapan sudah dengan pakaian casualnya menggunakan rok panjang dan kaus lengan panjang bertuliskan 72 tahun Indonesia merdeka dengan bergambar bendera merah putih sebelah kananya, sederhana memang sesederhana kepribadiannya.
Tidak lama berselang hampir sepuluh menit laki-laki yang kuperkirakan berumur 23 tahunan itu datang bersama seorang anak perempuan yang tidak terpaut jauh usianya dengan zaky mengajaku untuk sarapan dirumah utama yang tidak jauh dari home stay hanya melewati 3 rumah dan 1 belokan dari home stay yang akhirnya kuketahui pria ini bernama akbar, yang sudah hampir lulus kuliah teknik,sambil berjalan kutanyakan berapa jauh pantai dari homestay ga jauh pak ujarnya, oh.. sambil terus berjalan dia menginformasikan bahwa listrik biasanya akan hidup nanti setelah siang hari kira-kira pukul 12an dengan nada tidak pasti, dan ini sudah sering terjadi pak, selalu mati listrik minimal dalam seminggu 3 kali mati listrik dan itupun terjadi dengan kampong sebelah jadi kami sudah terbiasa katanya , sedangkan saya yang setiap hari selalu mendapatkan penerangan walaupun kadang sesekali mengalami mati listrik juga memang tidak terbiasa dengan hal itu apalagi ditempat baru, tapi ada untungnya mati lampu tidur saya jadi begitu nyenyak dan tanpa gangguan apalagi suasananya memang sepi jadi enak untuk tidur ujarku.
Di ruang makan rumah utama ternyata sudah ada 2 orang asing laki-laki dan perempuan yang belakangan saya ketahui sang lelaki beranama Michele dengan tinggi kurang lebih hampir 2 meter kurang dan si perempuan pun tidak jauh berbeda, ngobrol di tempat makan katanya dia backpacker dari perancis sudah lama di Indonesia hampir 2 bulanan dia bercerita dia sudah ke Bali, Rinjani, Gili Terawangan, dan akan pergi ke padang bay, ujar Michele, waw so many place saya bilang sudah banyak yang dia kunjungi terlihat dari kulitnya yang sudah terlihat coklat dan bagian dahi sudah terbakar, saat saya datang kesana dan dia sedang minum teh setelah berkenalan saya tanyakan you have married entah mengapa saya iseng ingin menanyakan hal itu dan benar jawabannya  I don’t have married dia belum menikah dan perempuan yang bersamanya yang sudah terlebih dahulu masuk kamar adalah girl friendnya alias pacarnya tidak lama berselang teman perempuan Michele akhirnya keluar kamar dan bergabung bersama kami untuk berbincang-bincang, tapi tidak sempat saya tanyakan namanya siapa yang pasti dia  ngobrol banyak dengan istri saya tentang makanan tentang tempat-tempat yang dia kunjungi dan Michele pun berpamitan untuk masuk kamar permisi kata dia sambil berpamitan dan meletakan gelas teh yang sudah kosong, silahkan nice to meet you terimakasih, mercy saya bilang dengan tertawa dia menjawab ya mercy katanya terimakasih disambung dengan bahasa Indonesia dengan mimik wajah yang keheranan kok dia tau mercy ya saya tau mercy adalah terimakasih dalam bahasa perancis, dengan sedikit bergurau saya jawab  ya little little sih I can lah.. disambut dengan gelak tawa akhirnya untuk kenang-kenangan saya ajak untuk berfoto bersama dengan istri saya dan zaky.
Ini belum cerita mengenai kondisi pantainya Lombok yang indah setelah berbincang dengan 2 bule perancis tadi akhirnya saya berbincang dengan Ayah Akbar yang punya Homestay dan akhirnya saya tau juga bahwa dia bukan asli orang Lombok melainkan orang Jakarta alias betawi asli yang merantau ke Lombok sebelumhya tinggal di Bali sebelum menikah berangkat dari Jakarta ke Bali berjualan terus dan akhirnya punya home stay sendiri. Singkat cerita dia menawarkan untuk menyewa kendaraan agar bisa berjalan-jalan mengelilingi pulau Lombok karena memang istriku juga butuh pakaian berwarna putih untuk mengganti pakaian kerja dia yang hanya membawa 1 helai saja pakaian putih, istri si bapak yang akhirnya menawarkan untuk menyewa mobil saja dengan harga Rp. 300.000 tanpa sopir dan 1 bar saja sisa bensin tergolong murah untuk kawasan wisata seperti ini pikir ku. Ya Bu nanti saya pikirkan ujarku, karena kami memang membutuhkan kendaraan untuk membeli pakaian istriku yang harus kemeja putih polos yang adanya di kota Mataram, untung pakaian PNS sekarang tidak sama dengan PNS dulu yang harus berwarna coklat.
Seraya pergi berpamitan untuk mengemas barang karena saran dari si bapak untuk memindahkan barang-barang yang ada di Homestay untuk dipindahkan ke rumah utama, sampai di HomeStay saya Mandi dan mengganti pakaian yang sudah dipakai sejak kemarin,. Saya pun berdiskusi dengan istri mengenai penawaran si Ibu untuk menyewa Mobil saja karena tidak mungkin menggunakan kendaraan umum atau menyewa sepeda Motor, karena di tempat itu tidak ada angkot yang ada hanya Taxi, Sewa Motor dan Sewa Mobil, kuputuskan untuk menyewa mobil saja. Selesai mengemas barang dan memindahkan kerumah utama sampai kami disana sambil menunggu mobil sewaan datang ternyata Michle dan Girl Friendnya sudah siap untuk berpamitan pergi ke Padang Bay, dengan bawaan khas bule-bule Backpacker tas punggung super besar tas selendang dan tas pinggang masing-masing memabawa bawaan yang sama 2 orang bule ini dia berpamitan pulang sambil berpelukan mengucapkan salam perpisahan mereka berangkat menggunakan mobil elf yang sudah dipesan. Dan tidak berselang lama 2 orang bule lagi keluar dari kamarnya dan tidak sempat menanyakan namanya dia pun berpamitan untuk berangkat lagi untuk menjelajah Indonesia yang kuketahui dari ibu yang punya homestay ternyata dua bule terakhir itu sedang honeymoon di Lombok, tidak lama dari sana mobil sewaan kamipun datang mobil kijang avanza yang masih bertahun muda dan baru sangat layak dan murah hanya Rp. 300.000 saja untuk ukuran tempat wisata hanya saja bensinnya memang kosong tinggal 1 bar saja mudah-mudahan cukup sampai ke pom bensin,

Tujuan utama yang kami tuju adalah melihat pantai, banyak pantai yang kami lewati ketika keluar dari home stay hanya berjarak beberapa meter saja dari sana terlihat pemandangan laut secara keseluruhan yang begitu tenang tidak berombak sejauh mata memandang hamparan laut biru dan dikelilingi oleh gunung-gunung begitu memanjakan pandangan mata ingin rasanya setiap kelokan yang kami lewati turun untuk berfoto terus saking indahnya, akhirnya di belokan ketiga saya turun karena tergoda dengan pamandangan yang indah untuk melihat lautnya benar saja ketika pemandangan dalam mobil yang saya lihat sudah indah ketika turun semakin mengukuhkan bahwa Lombok adalah pulau yang indah, saat turun saya lihat kebawah hamparan laut biru yang begitu bersih dari kejauhan terlihat batu karang yang indah dari jauh bisa terlihat isi lautnya itu dari jauh loh.
 Setelah mengambil beberapa shoot photo saya melanjutkan perjalanan terlihat ada pantai nipah yang menurut kabar merupakan salah satu pantai terindah kabar dari detik sih pantai yang seperti kaca saking jernihnya dan bisa melihat kedalaman laut, benar saja ketika turun saya melihat kedalaman laut yang indah, di pinggir pantainya terdapat rumah makan yang begitu rapi berjejer sangat banyak tempat makan dan berbagai macam pilihan makanan tersedia disana mulai dari seafood, pecel,soto, dan lain sebagainya tetapi yang jadi primadona disana adalah seafood. Saya hanya menikmati pemandangan saja dan membiarkan zaky untuk bermain ayunan, yang menghadap ke pantai, tidak lama berselang saya tidak tahan untuk membuka baju dan ikut nyemplung melihat dasar lautnya yang dari atas sana terlihat begitu indah, 5 meter dari pinggir pantai ternyata pantai nipah ini berbentuk teluk ada cekungan yang menjorok kedalam 10 meter bisa melihat terumbu karang, tidak puas dengan keadaan itu ingin lebih menjauh lagi dari pantai dan menyelam ke tengah lautnya karena dari pinggir pantai belum melihat ada ikan, hanya terumbu karang saja, sambil terus berenang sampai ujung pelampung masih belum puas juga dengan pemandangan yang ada, balik ke pinggir pantai, ku sewa kano ke mas-masnya yang tidak jauh dari rumah makan tempat kami duduk ku tanyakan berapa sewa kanonya Rp.25 ribu perjam katanya, waw termsuk murah bila dibandingkan dengan di Bali, di Bali kalau mencoba salah satu permainan airnya saja dikenakan biaya 30 dollar, harga yang fantastis berbeda jauh dengan Lombok yang memberikan harga yang murah, tidak berpikir panjang sewa satu mas, pilih saja sambil memberikan baju pelampung dan kano bernomor 7 saya dayung kanu itu menuju tengah lautan menuju tempat perahu nelayan yang terlihat kecil di pinggir pantai akhirnya berdekatan dan hanya berjarak kurang lebih lima langkah saja berhenti mendayung di sini pikir saya dan saya lihat kebawah banyak terumbu karang dan terlintas beberapa ekor ikan yang berenang kesana kemari, sedikit ragu tapi mau untuk turun ke bawah mengingat ini bukan di pinggir pantai lagi melainkan tengah laut khawatir terdapat pusaran di bawah ini pikir saya lihat dulu sekeliling, sambil memegang pinggir kano saya beranikan diri untuk turun, dan waw saya berhasil mengabadikan beberapa ekor ikan yang berwarna biru tiga ekor yang saling berkejaran, mungkin gusar dengan keberadaan saya akhirnya ikan ikan itu bersembunyi dibalik terumbu karang berenang sedikit menjauh dari kano dan memang indah terumbu karang bawah laut ini terus berenang menikmati pemandangan bawah lautnya, sudah hampir setengah jam mengelilingi spot dekat nelayan itu saya pindah kembali kano mendekati pinggir tebing yang airnya terlihat lebih biru, dan makin banyak tumbuh-tumbuhan yang begitu indah disana yang biasa dilihat dari televisi saja, karena baterai kamera yang sudah habis, dan sudah hampir 1 jam bolak balik terus  akhirnya kuputuskan untuk kembali ke pantai.
Sampai di pinggir pantai ku kembalikan kano dan sedikit berbincang dengan mas mas yang menawarkan jasa snorkeling pada wisatawan korea, spot yang tadi saya abadikan dia jual dengan harga 100 US dollar untuk 3 Orang tidak jauh berbeda dengan harga di Bali 30 Dollar hanya saja di Bali 30 Dollar itu pukul rata baik turis mancanegara maupun turis local, mungkin ketika di Bali mereka menyangka saya adalah orang asing juga, berbincang dengan masnya berjualan spot snorkeling tadi di bilang ada lagi yang lebih bagus dari ini pak katanya ada penyu di dalamnya agak nyebarang sedikit, dekat ke kuta bukan kuta bali tapi kuta Lombok, iya nanti kesana ujar saya sambil memakan makanan yang sudah tersaji makanan yang di masak oleh orang asli solo ini ikan kue dibumbu pedas manis dan cumi bakar ditambah plecing kangkung menerbitkan selera makan yang menggila, sampai akhirnya hampir 3 kali menambah nasi, di akhir ketika bill datangpun makanan yang kami makan bertiga, saya, istri dan anak saya hanya habis 200.000 sudah ditambah dengan air kelapa dan juga air kopi susu.  

Postingan Populer