Indonesia Memang Kaya
INDONESIA
MEMANG KAYA
Sebagai
salah seorang yang sangat suka dengan Traveling Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk dapat mendatangi
Pulau Lombok yang sangat indah, bila dilihat dari peta sebelah kiri pulau Lombok
adalah bali sebelah kanannya pulau sumba, Sumbawa dan bila kekanan lagi akan
menemukan timor, sebelah atasnya pulau Sulawesi. Bila dilihat dari peta
keliatannya seperti ini
Sumber
Photo ngambil dari Google, apa yang bagus dari Lombok, Lombok memiliki sangat
banyak sumber daya alam yang belum dijamah oleh kebanyakan orang, pulau ini
masih sangat perawan bila kita ibaratkan bagaikan putri cantik dari kahyangan
yang belum dijamah oleh orang kebanyakan, karena kebanyakan orang hanya
mengetahui pulau Bali yang sudah sangat terkenal sampai belahan dunia sana
kalau orang Tanya Indonesia kebanyakan Turis mancanegara mereka mengetahui
hanya pulau Bali saja padahal masih banyak pulau pulau di Indonesia yang tidak
kalah bagusnya dengan Bali.
Mari
kita lihat apa yang dimiliki oleh Pulau Lombok, menurut info dari om Wikipedia infonya
seperti ini
Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa)[1] adalah sebuah
pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa
Tenggara yang
terpisahkan oleh Selat
Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat
Alas di sebelah
timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam
"ekor" di sisi barat
daya yang
panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km²,
menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota
Mataram.
Selat Lombok menandai
batas flora dan fauna Asia.
Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan
kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia [2]. Ilmuwan yang pertama kali
menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace,
seorang Inggris pada abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas
ini disebut Garis Wallace.
Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726
meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di
Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994.
Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak
ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini
sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian,
komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.
Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam.
Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu,
yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang
berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat
dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis
yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah
Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan
Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.
Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan,
terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, dapat dijumpai para penganut
aliran Islam Wetu Telu (waktu
tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima
kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya
pada tiga waktu saja.[butuh
rujukan]
Di
Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya
ditemukan
Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil
lalu dibawa ke Belanda,
naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan
Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya,
Lombok Timur), namun pada saat
peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah
kalah karena
diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan
selaparang
dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian
dibakar. Termasuk mahkota emas
Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah
lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai
oleh para Putra dan Perwira
kerajaan Selaparang.[butuh
rujukan]
Menurut isi Babad
Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini
bernama Kerajaan
Laeq (dalam bahasa sasak laeqberarti waktu lampau),
namun sumber lain yakni Babad
Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok
adalah Kerajaan
Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera.
Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan
Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan
Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang
berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di
pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri
muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16.
Kerajaan Selaparang pertama adalah
kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan
ekspedisi Kerajaan Majapahit pada
tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah
kerajaan Islam
Karangasem dari Bali dan Arya
Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat
terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang.[3]. Pendudukan Bali ini
memunculkan
pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta
peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok
terbebas
dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang
masuk
karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun, Lombok
kemudian berada
di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.[butuh
rujukan]
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok
berada di bawah kendali pemerintah
pendudukan Jepang wilayah timur.
Seusai Perang Dunia II Lombok
sempat berada di bawah Negara
Indonesia
Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.
Kenapa
perlu kelombok pengalaman saya pribadi ketika mendatangi pulau ini memang kesan
pertama yang didapatkan agak sedikit menyeramkan setelah tiba di Bandara
Internasional Lombok suasananya sangat sepi seperti datang ke pulau yang
tidak berpenghuni, ya iyalah sekedar
informasi pesawat tiba pada pukul 10.00 WIT, hampir tengah malam baru di jemput
oleh taksi yang sudah berjanji akan mengantarkan ke Home Stay lagi lagi
suasananya begitu sepi karena kita melewati kota yang penduduknya sudah
tertidur juga karena posisi bandara yang memang bukan di kota wisatanya, untuk
menuju tempat wisata dibutuhkan waktu kurang lebih 1.5 jam lagi dari bandara,
dengan menggunakan Taxi tiba saya di Home Stay dengan disambut dengan listrik yang mati
hampir semalaman, menambah angker suasana.
Terlebih
di Home Stay itu kabarnya sudah lama
tidak di huni rumah kiri kanan masih rumah penduduk asli yang dindingnya
bercampur antara bilik dan beton walaupun sudah dominan betonan, gelap, sangat
gelap. Dengan penerangan lampu dari HandPhone dan diantar oleh pemilik Home
Stay kami dipersilahkan masuk ke Home Stay dan diperlihatkan ruang tidur utama
yang menjadi tempat tidur kami, sebelahnya terdapat kamar mandi yang cukup luas
ada skat antara tempat mandi dan buang air besar, sebelah kamar mandi ada
ruangan dapur yang sudah modern terdapat kompor gas modern, juga terdapat kano
juga dayung yang masih terlihat baru tetapi karena lampu yang mati semua
terlihat menyeramkan, diruang tengah hanya terdapat meja dan jam meja juga
bekas botol minuman keras yang di ubah fungsi menjadi vas bunga dengan bunga
kering, di dinding dekat meja terdapat kayu ukiran berbentuk wajah wanita
penari yang bibirnya sedikit terbuka mengisyaratkan wanita yang menyeramkan,
sebelah ukiran wanita penari tersebut terdapat sebuah pintu yang terkunci yang
tidak diizinkan dibuka oleh si pemilik Home Stay ketika ditanya katanya ada
barang-barang yang punya rumah semakin menegangkan suasana malam itu, karena
listrik tidak kunjung menyala.
Saya
coba jalan keluar mendekati anak sang pemilik home stay katanya biasanya mati
lampunya lama karena ada gardu yang terbakar satu desa mati lampu semua saya
coba tengok ke atas terdapat bangunan lainnya terlihat angker juga karena
mungkin sudah lama tidak dihuni dengan penerangan dari rembulan yang terlihat satu
lingkaran penuh seperti yang ada di film film horror ketika menggambarkan
seorang drakula keluar dari sarangnya, merinding melihat suasana langit dan
home stay yang akan saya diami selama 2 hari kedepan, berbarengan dengan istri
dan anak saya yang sudah terlihat kelelahan karena perjalanan jauh akhirnya
kami putuskan untuk tidur saja karena waktu sudah menunjukan hampir pukul 2
pagi, besok kami akan melanjutkan perjalanan kami untuk melihat pantai-pantai
di pulau Lombok.
Tepat
pada pukul 5.00 WIT istri sudah terbangun untuk melaksanakan shalat subuh dan
saya masih terlelap karena kelelahan walaupun sayup-sayup zaky sudah kembali
dengan aktifitasnya berlarian kesana kemari, dan biasanya akan membangunkan pi
bangun pi.. bangun pi,.. akhirnya pukul 5.30 pagi saya pun terbangun dan
menyusul untuk melaksanakan shalat subuh walaupun tidak berjamaah karena istri
sudah melaksanakan shalat duluan dan bergantian untuk menjaga Zaky yang sudah
lincah dari sepagi tagi dia sudah memainkan daunjendela dibuka ditutup lagi
dibuka di tutup lagi saya buka semua pintu dan jendela yang tadi malam terlihat
begitu menyeramkan berubah menjadi sangat menyegarkan dengan udara pagi khas
hutan dan pantai, sebelah selatan dari homestay kami terlihat pohon pohon yang
masih rimbun belum terjamah dan dihalaman terdapat balai-balai yang terbuat
dari bamboo yang sangat nyaman untuk
diduduki, kuputuskan untuk menyeruput kopi kemasan sisa semalam yang
belum habis ditambah dengan setangkup roti coklat yang belum termakan walaupun
pihak homestay mengatakan bahwa kami menyediakan sarapan pagi di rumah utama,
sambil menunggu saya nikmati suasana pagi di pulau Lombok dan melihat aktivitas
dari penduduk asli yang sedang menyiapkan sarapan sang ibu sedang menimba air
dari sumur timba yang belum menggunakan sumur bor masih menimba sang ayah sibuk
dengan burung peliharaannya sayup-sayup pun tetangga sebelah kiri dari rumah
home stay kami menunjukan suasana yang tidak jauh berbeda masih menggunakan
sumur timba dan masih menggunakan perapian menggunakan kayu bakar mungkin
karena samar-samar tercium bau asap pembakaran kayu yang terbakar, di ruang
tamu zaky sudah mulai dengan kegiatan paginya menonton youtube baby shark tidak
lama diganti dengan baby finger, setelah itu balonku mungkin sudah bosan dia
mulai berlarian keluar lalu menyapku pi sedang apa pi, sedang duduk timpalku
tidak lama tida tertarik dengan tanaman yang berada di dekatnya entah tanaman
apa hanya bentuk tanaman itu memang tidak asing hanya namanya saja saya tidak
tau dia cabut beberapa batang bunganya dan diberikan padaku, pi cium pi, cium
pi ujarnya wangi dan dilakukan berulang kali kemudian dia cabut lagi beberapa
dan berlarian kedalam rumah dia letakan di dekat jendela kemudian dia letakan
lagi di atas meja. Berselang beberapa menit istriku mulai memanggil pi ayo kita sarapan sudah dengan pakaian casualnya
menggunakan rok panjang dan kaus lengan panjang bertuliskan 72 tahun Indonesia merdeka
dengan bergambar bendera merah putih sebelah kananya, sederhana memang
sesederhana kepribadiannya.
Tidak
lama berselang hampir sepuluh menit laki-laki yang kuperkirakan berumur 23
tahunan itu datang bersama seorang anak perempuan yang tidak terpaut jauh
usianya dengan zaky mengajaku untuk sarapan dirumah utama yang tidak jauh dari
home stay hanya melewati 3 rumah dan 1 belokan dari home stay yang akhirnya
kuketahui pria ini bernama akbar, yang sudah hampir lulus kuliah teknik,sambil
berjalan kutanyakan berapa jauh pantai dari homestay ga jauh pak ujarnya, oh..
sambil terus berjalan dia menginformasikan bahwa listrik biasanya akan hidup
nanti setelah siang hari kira-kira pukul 12an dengan nada tidak pasti, dan ini
sudah sering terjadi pak, selalu mati listrik minimal dalam seminggu 3 kali mati
listrik dan itupun terjadi dengan kampong sebelah jadi kami sudah terbiasa
katanya , sedangkan saya yang setiap hari selalu mendapatkan penerangan
walaupun kadang sesekali mengalami mati listrik juga memang tidak terbiasa
dengan hal itu apalagi ditempat baru, tapi ada untungnya mati lampu tidur saya
jadi begitu nyenyak dan tanpa gangguan apalagi suasananya memang sepi jadi enak
untuk tidur ujarku.
Di
ruang makan rumah utama ternyata sudah ada 2 orang asing laki-laki dan
perempuan yang belakangan saya ketahui sang lelaki beranama Michele dengan
tinggi kurang lebih hampir 2 meter kurang dan si perempuan pun tidak jauh
berbeda, ngobrol di tempat makan katanya dia backpacker dari perancis sudah
lama di Indonesia hampir 2 bulanan dia bercerita dia sudah ke Bali, Rinjani,
Gili Terawangan, dan akan pergi ke padang bay, ujar Michele, waw so many place
saya bilang sudah banyak yang dia kunjungi terlihat dari kulitnya yang sudah
terlihat coklat dan bagian dahi sudah terbakar, saat saya datang kesana dan dia
sedang minum teh setelah berkenalan saya tanyakan you have married entah
mengapa saya iseng ingin menanyakan hal itu dan benar jawabannya I don’t have married dia belum menikah dan
perempuan yang bersamanya yang sudah terlebih dahulu masuk kamar adalah girl
friendnya alias pacarnya tidak lama berselang teman perempuan Michele akhirnya
keluar kamar dan bergabung bersama kami untuk berbincang-bincang, tapi tidak
sempat saya tanyakan namanya siapa yang pasti dia ngobrol banyak dengan istri saya tentang
makanan tentang tempat-tempat yang dia kunjungi dan Michele pun berpamitan
untuk masuk kamar permisi kata dia sambil berpamitan dan meletakan gelas teh
yang sudah kosong, silahkan nice to meet you terimakasih, mercy saya bilang
dengan tertawa dia menjawab ya mercy katanya terimakasih disambung dengan
bahasa Indonesia dengan mimik wajah yang keheranan kok dia tau mercy ya saya
tau mercy adalah terimakasih dalam bahasa perancis, dengan sedikit bergurau
saya jawab ya little little sih I can
lah.. disambut dengan gelak tawa akhirnya untuk kenang-kenangan saya ajak untuk
berfoto bersama dengan istri saya dan zaky.
Ini
belum cerita mengenai kondisi pantainya Lombok yang indah setelah berbincang
dengan 2 bule perancis tadi akhirnya saya berbincang dengan Ayah Akbar yang
punya Homestay dan akhirnya saya tau juga bahwa dia bukan asli orang Lombok melainkan
orang Jakarta alias betawi asli yang merantau ke Lombok sebelumhya tinggal di
Bali sebelum menikah berangkat dari Jakarta ke Bali berjualan terus dan akhirnya
punya home stay sendiri. Singkat cerita dia menawarkan untuk menyewa kendaraan
agar bisa berjalan-jalan mengelilingi pulau Lombok karena memang istriku juga
butuh pakaian berwarna putih untuk mengganti pakaian kerja dia yang hanya membawa
1 helai saja pakaian putih, istri si bapak yang akhirnya menawarkan untuk
menyewa mobil saja dengan harga Rp. 300.000 tanpa sopir dan 1 bar saja sisa
bensin tergolong murah untuk kawasan wisata seperti ini pikir ku. Ya Bu nanti
saya pikirkan ujarku, karena kami memang membutuhkan kendaraan untuk membeli
pakaian istriku yang harus kemeja putih polos yang adanya di kota Mataram,
untung pakaian PNS sekarang tidak sama dengan PNS dulu yang harus berwarna
coklat.
Seraya
pergi berpamitan untuk mengemas barang karena saran dari si bapak untuk
memindahkan barang-barang yang ada di Homestay untuk dipindahkan ke rumah
utama, sampai di HomeStay saya Mandi dan mengganti pakaian yang sudah dipakai
sejak kemarin,. Saya pun berdiskusi dengan istri mengenai penawaran si Ibu
untuk menyewa Mobil saja karena tidak mungkin menggunakan kendaraan umum atau
menyewa sepeda Motor, karena di tempat itu tidak ada angkot yang ada hanya
Taxi, Sewa Motor dan Sewa Mobil, kuputuskan untuk menyewa mobil saja. Selesai mengemas
barang dan memindahkan kerumah utama sampai kami disana sambil menunggu mobil
sewaan datang ternyata Michle dan Girl Friendnya sudah siap untuk berpamitan
pergi ke Padang Bay, dengan bawaan khas bule-bule Backpacker tas punggung super
besar tas selendang dan tas pinggang masing-masing memabawa bawaan yang sama 2
orang bule ini dia berpamitan pulang sambil berpelukan mengucapkan salam
perpisahan mereka berangkat menggunakan mobil elf yang sudah dipesan. Dan tidak
berselang lama 2 orang bule lagi keluar dari kamarnya dan tidak sempat
menanyakan namanya dia pun berpamitan untuk berangkat lagi untuk menjelajah Indonesia
yang kuketahui dari ibu yang punya homestay ternyata dua bule terakhir itu
sedang honeymoon di Lombok, tidak lama dari sana mobil sewaan kamipun datang
mobil kijang avanza yang masih bertahun muda dan baru sangat layak dan murah
hanya Rp. 300.000 saja untuk ukuran tempat wisata hanya saja bensinnya memang
kosong tinggal 1 bar saja mudah-mudahan cukup sampai ke pom bensin,
Tujuan
utama yang kami tuju adalah melihat pantai, banyak pantai yang kami lewati
ketika keluar dari home stay hanya berjarak beberapa meter saja dari sana
terlihat pemandangan laut secara keseluruhan yang begitu tenang tidak berombak
sejauh mata memandang hamparan laut biru dan dikelilingi oleh gunung-gunung
begitu memanjakan pandangan mata ingin rasanya setiap kelokan yang kami lewati
turun untuk berfoto terus saking indahnya, akhirnya di belokan ketiga saya
turun karena tergoda dengan pamandangan yang indah untuk melihat lautnya benar
saja ketika pemandangan dalam mobil yang saya lihat sudah indah ketika turun
semakin mengukuhkan bahwa Lombok adalah pulau yang indah, saat turun saya lihat
kebawah hamparan laut biru yang begitu bersih dari kejauhan terlihat batu
karang yang indah dari jauh bisa terlihat isi lautnya itu dari jauh loh.
Setelah mengambil beberapa shoot photo saya
melanjutkan perjalanan terlihat ada pantai nipah yang menurut kabar merupakan
salah satu pantai terindah kabar dari detik sih pantai yang seperti kaca saking
jernihnya dan bisa melihat kedalaman laut, benar saja ketika turun saya melihat
kedalaman laut yang indah, di pinggir pantainya terdapat rumah makan yang
begitu rapi berjejer sangat banyak tempat makan dan berbagai macam pilihan
makanan tersedia disana mulai dari seafood, pecel,soto, dan lain sebagainya
tetapi yang jadi primadona disana adalah seafood. Saya hanya menikmati
pemandangan saja dan membiarkan zaky untuk bermain ayunan, yang menghadap ke
pantai, tidak lama berselang saya tidak tahan untuk membuka baju dan ikut
nyemplung melihat dasar lautnya yang dari atas sana terlihat begitu indah, 5
meter dari pinggir pantai ternyata pantai nipah ini berbentuk teluk ada
cekungan yang menjorok kedalam 10 meter bisa melihat terumbu karang, tidak puas
dengan keadaan itu ingin lebih menjauh lagi dari pantai dan menyelam ke tengah
lautnya karena dari pinggir pantai belum melihat ada ikan, hanya terumbu karang
saja, sambil terus berenang sampai ujung pelampung masih belum puas juga dengan
pemandangan yang ada, balik ke pinggir pantai, ku sewa kano ke mas-masnya yang
tidak jauh dari rumah makan tempat kami duduk ku tanyakan berapa sewa kanonya Rp.25
ribu perjam katanya, waw termsuk murah bila dibandingkan dengan di Bali, di
Bali kalau mencoba salah satu permainan airnya saja dikenakan biaya 30 dollar,
harga yang fantastis berbeda jauh dengan Lombok yang memberikan harga yang murah,
tidak berpikir panjang sewa satu mas, pilih saja sambil memberikan baju
pelampung dan kano bernomor 7 saya dayung kanu itu menuju tengah lautan menuju
tempat perahu nelayan yang terlihat kecil di pinggir pantai akhirnya berdekatan
dan hanya berjarak kurang lebih lima langkah saja berhenti mendayung di sini
pikir saya dan saya lihat kebawah banyak terumbu karang dan terlintas beberapa
ekor ikan yang berenang kesana kemari, sedikit ragu tapi mau untuk turun ke
bawah mengingat ini bukan di pinggir pantai lagi melainkan tengah laut khawatir
terdapat pusaran di bawah ini pikir saya lihat dulu sekeliling, sambil memegang
pinggir kano saya beranikan diri untuk turun, dan waw saya berhasil mengabadikan
beberapa ekor ikan yang berwarna biru tiga ekor yang saling berkejaran, mungkin
gusar dengan keberadaan saya akhirnya ikan ikan itu bersembunyi dibalik terumbu
karang berenang sedikit menjauh dari kano dan memang indah terumbu karang bawah
laut ini terus berenang menikmati pemandangan bawah lautnya, sudah hampir
setengah jam mengelilingi spot dekat nelayan itu saya pindah kembali kano
mendekati pinggir tebing yang airnya terlihat lebih biru, dan makin banyak tumbuh-tumbuhan
yang begitu indah disana yang biasa dilihat dari televisi saja, karena baterai
kamera yang sudah habis, dan sudah hampir 1 jam bolak balik terus akhirnya kuputuskan untuk kembali ke pantai.
Sampai
di pinggir pantai ku kembalikan kano dan sedikit berbincang dengan mas mas yang
menawarkan jasa snorkeling pada wisatawan korea, spot yang tadi saya abadikan
dia jual dengan harga 100 US dollar untuk 3 Orang tidak jauh berbeda dengan
harga di Bali 30 Dollar hanya saja di Bali 30 Dollar itu pukul rata baik turis
mancanegara maupun turis local, mungkin ketika di Bali mereka menyangka saya
adalah orang asing juga, berbincang dengan masnya berjualan spot snorkeling
tadi di bilang ada lagi yang lebih bagus dari ini pak katanya ada penyu di dalamnya
agak nyebarang sedikit, dekat ke kuta bukan kuta bali tapi kuta Lombok, iya
nanti kesana ujar saya sambil memakan makanan yang sudah tersaji makanan yang
di masak oleh orang asli solo ini ikan kue dibumbu pedas manis dan cumi bakar
ditambah plecing kangkung menerbitkan selera makan yang menggila, sampai
akhirnya hampir 3 kali menambah nasi, di akhir ketika bill datangpun makanan
yang kami makan bertiga, saya, istri dan anak saya hanya habis 200.000 sudah
ditambah dengan air kelapa dan juga air kopi susu.