1 Benua 3 Negara 6 Kota Part V

Bismillahirahmanirahim, lama sudah tidak menginjakan jari jari tangan di keyboard ini setelah disibukan dengan hal-hal yang memang agak krusial, dikejar deadline untuk seminar up tesis yang harus di geber supaya cepet lulus, acara pindahan dan renovasi rumah sedikit demi sedikit kumpulkan peralatan untuk bersiap kembali mengarungi biduk rumah tangga dengan istri tercinta, apa kabarnya setelah 4 hari ditinggal pergi kembali dinas ke ibu kota negara jakarta? mudah mudahan selalu baik baik saja diberikan kesehatan lahir dan batin, ya begitulah kegiatan kami setelah sekembalinya istri pulang dari negeri matahari terbit, negeri dimana sakura bertumbuh. pulang pergi jakarta yang dilakukan istri dan aku sibuk dengan bahan tesis juga renovasi rumah, sedikit demi sedikit agar nyaman di tempati. mmmhhh…. mengingat kembali kejadian 2 tahun yang lalu ketika berkunjung ke tempat Matahari terbit, negara bunga sakura, oh ada part yang belum aku ceritakan sebelumnya niatan selain untuk menjenguk istri disana ada dalam benakku untuk bekerja disana dengan berbekal ijazah sarjanaku ku coba untuk melamar ke perusahaan disana ku hubungi dinas tenaga kerja yang ada di jalan soekarno hatta sebelum aku masuk ke tempat kerjaku siapa tau mendapatkan informasi penting dan bisa bekerja di sana, walaupun freelance. berangkat pagi itu ke dinas tenaga kerja  benar saja mendapatkan info bahwa ada lowongan pekerjaan untuk perusahaan di jepang dan mengikuti training terlebih dahulu di Indonesia, ku baca kembali pengumuman yang tertempel di dinas tenaga kerja tersebut sebelum aku masuk lebih dalam, ah ternyata usiaku sudah kelebihan 2 tahun karena persyaratannya harus usia minimal 17 tahun berijazah SMA, maksimal 26 tahun, urung kembali niatku tapi tak patah arang karena aku punya bekal ijazah sarjana, kucoba masuk kedalam dan menanyakan pada bapak satpam, begini kurang lebih percakapan kami :

Saya : Pak maaf numpang tanya untuk informasi mengenai pekerjaan di jepang ?

Satpam : oh boleh persyaratannya ada di depan di baca aja

Saya : Tapi pak saya udah baca hanya saya ingin menanyakan lagi informasi yang lebih dalam mengenai lowongan pekerjaan di jepang tersebut, karena kualifikasi saya tidak masuk kalo program magang yang tertera disana pak, siapa tau ada peluang lain.

Satpam : Oh ya udah masuk aja disana ada staf yang menjaga standnya

Saya : Ok pak nuhun.

masuk saya ke dalam kantor dinas tenaga kerja tersebut mumpung masih pagi dan saya masih ada waktu sebelum masuk ke kantor, ada 2 orang bapak bapak yang menggunakan pakaian dinas khas PNS cokelat cokelat dengan emblem,

Saya : Pak maaf numpang tanya mengenai informasi lowongan kerja di jepang barangkali ada lowongan

Bapak Stand :Oh ini brosurnya bawa aja

Saya : Tapi pak saya sudah baca mengenai informasi di brosur tersebut di depan tetapi kualifikasi umur saya tidak masuk,mungkin ada lowongan lain pak dengan kualifikasi yang saya miliki karena untuk lowongan yang ada itu umur saya sudah tidak masuk.

Bapak Stand : Oh tidak ada lagi hanya ini dan maksimal umur 26 tahun

Saya : mungkin bapak mengetahui pak dimana saya bisa mencari info untuk kualifikasi yang lain,

Bapak Stand :Oh coba aja masuk kedalam disana ada sub bag yang mengatur mengenai kerjasama luar negeri barangkali ada,

Saya : Baik pak terimakasih seraya saya pergi dan mencari sub bag kerjasama luar negeri tersebut.

Masuk kedalam lorong dan saya bertemu dengan bapak bapak yang ada di sub bag kerjasama luar negeri seraya menyapa mau kemana dek?, duh brewokan gini di bilang adik, tapi bersyukur dalam hati berarti saya awet muda, iya pak maaf mengganggu saya mau menanyakan informasi mengenai lowongan pekerjaan di jepang pak, dan lagi-lagi bapak bapak itu menunjukan tempat yang sudah saya datangi tadi itu tanya aja ke bapak-bapak yang ada disana, sambil menunjukan stand yang baru saja saya datangi, iya pak saya sudah kesana hanya kualifikasi saya tidak masuk kesana pak umurnya sudah lewat, saya ingin menanyakan mungkin ada lowongan lain dengan kualifikasi sarjana dengan umur 28 tahun, wah kalo disini ga ada, memang belum bekerja? sudah pak hanya saya sekalian mau mengunjungi istri disana jadi saya mau mencari kesempatan kerja,wah kalo untuk sarjana belum ada yang ada itu lowongannya untuk lulusan SMA, yaudah pak terimakasih. seraya pergi dan melanjutkan perjalanan ke kantor yang memang tinggal beberapa meter.

Tidur lelap seperti koboi jalanan yang sudah melakukan perjalanan panjang, sama ketika tidur di pesawat setelah terbang 2 jam tidak lama sebetulnya untuk perjalanan beda negara yang hanya terpisah dengan batas jalan saja ya Malaysia, masih di satu kawasan Indonesia juga hanya takdirnya pulau kalimantan itu bukan jadi milik bangsa Indonesia, proses menunggu di bandaralah yang terasa sangat lama dan panjang walaupun sudah merasa sebagai seseorang yang sangat high tech dengan dapat mempergunakan vending machine haha….

Alhamdulillah di pesawat saya bertemu dengan orang kebangsaan yang sama 3 orang pemuda dengan seorang wanita yang akhirnya saya mengetahui mereka pun sama sama akan ke bandara kansai tokyo, orang jakarta yang akan berlibur, itu mungkin karena saya hanya mencuri curi dengar saja yang akhirnya terpisah beberapa kursi di belakang, santai masih ada orang Indonesia saya fikir, duduk di kursi dan ternyata sebelah kursi adalah seorang perawat yang bekerja di jepang yang menikah dengan orang jepang, asyik memainkan I-phonenya, sebelah saya lagi seorang pria gemuk dengan hidung mancung, persis bos bos yang ada di film entah kebangsaan mana karena tidak berbicara sepatah katapun asyik dengan jas dan dasinya, kemudian tertidur, seya hanya sempat ngobrol dengan perawat itu dan dia menanyakan mau kemana ? kansai saya bilang, untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke bandara fukuoka, dan kembali dia asyik memainkan iphonenya, saya mematikan HP memastikan semua kelengkapan yang saya bawa masih lengkap, ransel, kamera, paspor, tiket, dompet dan tidur.

setengah perjalanan setelah pesawat take off setengah jam perawat itu kembali menghidupkan iphonenya dan memainkan game yang sebelumnya di suruh pramugari untuk di matikan, saya udah flight mode perawat itu berujar akhirnya obrolan panjang dimulai akhirnya saya tau nama perawat itu adalah yane, dan sudah memiliki dua orang anak yang pertama SMU dan yang kedua masih di bangku SMP, menikah dengan pria kebangsaan jepang, akhirnya menetap disana bekerja sebagai seorang perawat di rumah sakit di tokyo, itu informasi yang saya ketahui mengenai perawat yang bernama yane itu.

Beberapa jam berlalu dan jam menunjukan pukul 1.00 dini hari akhirnya pilot mengatakan bahwa beberapa menit lagi pesawat akan mendarat di bandara internasional kuala lumpur malaysia, para penumpang diharapkan mengencangkan sabuk pengaman dan mematikan semua alat komunikasi dan elektronik, sedikit guncangan ketika landing dan wussss… roda pesawat meluncur diatas permukaan tanah sedikit mengguncang perut dan mengguncang jantung perasaan senang dan bangga juga pertamakalinya menginjakan kaki di kualalumpur malaysia, bersama dengan perawat tersebut saya menuruni tangga pesawat sambil membawa ransel dan tas pinggang karena koper sudah akan langsung di oper ke pesawat yang akan membawaku ke bandara kansai di tokyo, ketika pertama kali menginjakan kaki di bandara internasional kuala lumpur malaysia untuk menuju tempat check in dan pemeriksaan paspport yang saya lakukan adalah mengabadikan kata kata yang saya anggap unik karena tidak tercantum dalam KBBI dan terdengar sangat rancu hati-hati laluan kereta, karena seharusnya dalam bahasa indonesia hati-hati ada kendaraan yang lewat mungkin dalam bahasa Indonesia harusnya seperti itu tetapi dalam bahasa melayu mobil itu disebut kereta itu saya ketahui, akhirnya ibu perawat yang bernama yane itu yang menemani selama saya di tempat checkin dan saya sempat bertukar nomor telephon dan buah tangan, dia memberikan saya sebuah buah mangga harumanis yang besar dan saya memberikannya nasi liwet rasa ikan asin, saya bilang ini tinggal di masak seperti memasak nasi biasa tetapi tidak usah di beri bumbu apa-apa lagi karena sudah ada didalamnya rasanya enak dan indonesia taste, ada rasa petai dan jengkol juga kalo mau, tidak terimakasih katanya, tapi saya tidak ambil buahnya karena khawatir akan beyek dan tidak sempat memakannya perjalanan saya terlalu jauh, saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bukan mau menolak rizki saya bilang.

Saya meminta waktu untuk ke toilet dan melihat lihat di sekeliling bandara saya bilang, iya silahkan nanti bertemu lagi disini ya saya duduk disini, ibu perawat itu terlihat agak khawatir mungkin karena tingkah polah saya yang terlihat katro pikir saya karena tidak henti hentinya saya mengambil gambar di sekitaran bandara, mulai dari bilik telephon yang dalam bahasa indonesia harusnya telephon umum, kemudian bilik merokok yang seharusnya menurut saya smoking area, dan berbagai minuman yang berkadar alkohol tinggi yang di pajang di supermarketnya, waktu menunjukan pukul 1.30 waktunya kembali untuk melanjutkan perjalanan ke kansai tokyo pemberhentian terakhir pesawat yang saya tumpangi untuk selanjutnya dilanjutkan ke Fukuoka, bandara domestik di jepang, kondisi Bandara di Kuala Lumpur Malaysia tidak jauh berbeda dengan bandara soekarno hatta dan tidak ada perbedaan yang begitu mencolok dengan orang-orangnya pun, hanya kebanyakan dari mereka yang memang orang malaysia menggunakan kerudung, bahasa mereka pun menggunakan bahasa melayu.

Setelah setengah jam kami menunggu untuk kembali melanjutkan perjalanan akhirnya sampai juga saatnya kami untuk melanjutkan perjalanan ke Tokyo, masih bersamaan dengan ibu yane yang akhirnya kami berpisah tempat duduk ibu yane berada tepat 2 kursi dibelakang saya, dan saya tepat di depannya bersama sepasang muda-mudi yang masih sangat muda apabila saya perhatikan muda-mudi ini masih usia kuliah semester akhir, tetapi mereka terlihat begitu mesra dan saling berpegangan tangan,n bukan orang malaysia tetapi orang jepang yang sedang melanjutkan kuliah di malaysia mungkin, karena dandanannya yang masih sangat up to date, yang pria menggunakan kemeja lengan panjang kotak-kotak dengan pakaian dalam dengan kaos dan kancingnya dibiarkan terbuka, kemudian dilengkapi topi dan tas ransel yang wanita menggunakan celana selutut denga kaos dipadukan dengan kardigan, dan bahasa mereka sudah menggunakan bahasa jepang, sayapun larut dengan pemandangan lampu lampu yang semakin samar di atas langit kuala lumpur malaysia, yang semakin lama semakin menghilang lampu lampu tersebut digantikan dengan gelapnya awan sampai saya tertidur.

Postingan Populer