Sepenggal Kisah Hidup

Perjalanan Hidup,..

Takdir seorang manusia didunia ini tidak akan ada yang mengetahuinya kapan kita menikah, kapan kita mendapatkan rizki kapan kita akan meninggal semuanya adalah rahasia illahi kita sebagai manusia hanya bisa mensyukuri atas apa yang kita dapatkan, yakinlah Allah selalu memberikan yang terbaik untuk umatnya.   Perjalanan ini merupakan hanya sebagai mozaik perjalanan  hidup sebelumnya, sebelum melakukan perjalanan ini saya sendiri dilahirkan di kota kembang Bandung, bercerita tentang awal kehidupan seorang laki-laki yang dilahirkan dari keluarga Nazwardi Habib, dengan 4 saudara yang berpasangan, kakak perempuan saya Maylani Christin. Ss, Msi. Yang lahir pada tanggal 11 Mei 1981 merupakan kakak tertua saya kemudian 2 tahun kemudian saya lahir pada tanggal 14 Juni 1983, diberi nama Indra Dermawan yang kemudian diketahui artinya bahwa Indra Dermawan adalah Raja yang Dermawan, aamiin dalam hati saya hanya dapat bersyukur yang mudah-mudahan bisa merajai segalanya dan tetap menjadi seorang yang Dermawan, Alhamdulillah syukur saya ketika dilahirkan kedunia ini saya berada di keluarga yang serba berkecukupan bahkan mungkin berlebih, walaupun ayah saya seorang pegawai negri sipil, PNS yang katanya gajinya serba pas-pasan, pas butuh pas ada, tapi ayah dan ibu memang sangat pintar untuk mengelola keuangan semua serba cukup, sedikit tetang keluarga saya ingat betul ketika kelas 4 SD saya diajak oleh ayah saya untuk ke Bank dan membuka tabungan untuk sekolah disana saya diajarkan untuk bisa menyimpan uang, dan ibu saya seorang istri yang bersahaja walau kadang setiap keinginannya memang harus dituruti tapi ibu mempunyai penghasilan sendiri dengan membuka salon kecil-kecilan dirumah dan mengajarkan saya untuk menabungkan uang jajan saya sebagian dirumah dengan dibelikan celengan  berbentuk aerodinamis kenapa aerodinamis karena bentuk celengannya ya biasa aja tapi bisa meluncur dengan cepat karena bentuknya yang lonjong memanjang kalo digelindingkan celengannya itu bisa melesat dengan kecepatan tinggi yang kadang kala kalau celengannya sudah penuh tidak jarang celengan itu saya jadikan mainan pengganti mobil-mobilan.  

Setiap pagi ayah pergi kekantor dengan pakaian dinasnya lengkap dengan atribut pangkat dan topi pet gagah layaknya seorang polisi saya berpikir mungkin ayah saya seorang polisi yang selalu membela kebenaran, setelah beranjak sekolah baru saya mengerti bahwa itu adalah pakaian dinas seorang pegawai Departemen Kehakiman, makanya setelah dewasa saya berkeinginan untuk jadi seorang polisi, karena melihat pakaian ayah saya. Setelah usia sekolah saya masuk ke TK yang sebelumnya adalah TK yang dulunya tempat sekolah kakak perempuan saya dan yang menjadi sahabat karib saya adalah Bi Ebah yang selalu menemani saya dan melindungi dari ancaman dan gangguan anak-anak lainnya yang berbadan lebih besar dari saya waktu itu karena tubuh saya tergolong amat kecil kurus kering kerempeng seperti kurang gizi padahal ibu selalu memberikan asupan gizi yang terbaik untuk anaknya, tapi dasarnya saya hanya menyukai bubur promina instan rasa bubur kacang ijo favorit saya makanan itulah yang masuk kedalam pencernaan karena kalo dikasih makanan lain saya pasti menolak setelah bisa makan nasi pun lauk favorit saya dulu adalah garam, lain cerita Bi Ebah lain juga cerita Ibu Sahi sebagai pengasuh dirumah, kalo Ibu sahi mengasuh saya ketika dirumah dan menjemput saya kesekolah ciri khas lain dari saya adalah kemana-mana selalu memakai sepatu boat dan tidak pernah lepas dari kaki sampai ketika tidurpun saya selalu memakai sepatu, sewaktu kecil saya diasuh Bu Sahi dan diajak untuk main kerumahnya saya diberi makan siang dengan lauk garam, bukan karena Bu Sahi yang tidak mampu memberi makan dengan lauk ikan atau ayam tetapi mungkin saya yang tidak mau diberi makan lauk lain, ketika dijadikan kelinci percobaannya Ibu Sahi makanan apa yang mau saya makan, ketika di beri ikan saya tidak semangat makan, ganti lauk dengan ayam saya menolak, dan mengeluarkan makanan itu kembali tetapi ketika ibu sahi mengambil nasi panas dan mengepal-ngepalnya dengan garam asin makan saya sangat lahap dan habis satu piring penuh, pulang kerumah Bu Sahi langsung laporan dengan nada gembira pada ibu ku , “Tante-tante cep indramah hoyongna tuang sareng sangu dikepeul haneut-haneut teras dipasihan uyah saalit tuangna meni ageung” Tante-tante indra hanya mau makan dengan nasi panas di kepal-kepal kemudian diberi garam sedikit, itu yang habis dimakan, itulah saya yang akhirnya kerempeng kurus kering tetapi untuk tidak berlangsung lama hanya makan dengan nasi dan garam selanjutnya yang mengambil alih untuk urusan kuliner ini ibunda tercinta dengan sigap beliau memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna dan tidak lupa dengan cekokan susu sesuai dengan program pemerintah presiden soeharto pada jaman itu dengan KB dan makan-makanan sehat, 4 sehat 5 sempurna, karena badan saya yang kurus kering tidak jarang saya jadi bahan perolokan dan jadi bulan-bulanan anak seusia saya yang mempunyai badan lebih besar.   Pernah ketika pulang sekolah pada waktu itu saya kelas 2 SD ketika perjalanan pulang saya diganggu oleh 5 orang berandalan yang mau meminta uang, mungkin karena penampilan saya yang dari kecil sudah memakai jam tangan sepatu selalu mengkilat membawa tas yang uptodate sesuai dengan perkembangan zamannya padahal saya tidak membawa uang, mereka meminta uang pada saya dan saya bilang saya tidak punya mereka bilang bohong dan saya tidak diberikan jalan untuk lewat menuju kerumah mereka mulai mengepung saya dari berbagai sisi depan belakang kiri kanan dua orang yang berada di depan saya mulai mendorong badan saya , badan kedua orang ini dua kali lipat besarnya dibanding badan saya , hampir terjengkang saya menarik kaki kiri kebelakang untuk menahan dorongan yang mereka lakukan hampir terjerembab kebelakang, untung setelah kejadian itu datang seorang pedagang sayuran langganan ibu saya waktu itu dan melerai perkelahian yang tidak seimbang itu “hey-hey keur naraon siah bubar-bubar leutik keneh geus baraong geus kaditu” hey-hey sedang apa bubar-bubar kecil kecil pada nakal sudah sana pergi, akhirnya saya selamat dari ancaman bogem mentah dari anak-anak nakal itu yang belakangan diketahui mereka anak kelas 6 yang sekolah disekolah yang sama hanya berbeda SD, diketahui karena pada saat mereka kelulusan saya tampil dalam acara perpisahan sebagai pengisi acara tari tani dengan penampilan yang memukau dan mereka memberikan selamat atas penampilan saya pada waktu itu, setelah kejadian itu akhirnya ibu memasukan saya ke klub karate.   

Kecil-kecil keinginan untuk jadi seorang pemimpin besar pada waktu itu kelas 3 SD ketika mengikuti upacara bendera di sekolah saya berdiri dibarisan paling depan dan melihat kakak kelas saya kelas 6 SD sedang mimimpin upacara bendera pada waktu itu dengan pakaian serba putih dan muncul serbet berwarna merah putih dominan merah dilehernya dengan peci hitam dan pin bergambar garuda di pecinya dengan gagah berani memimpin upacara besar keinginan saya untu menjadi pemimpin upacara dan mengkomandoi pasukan yang berbaris, akhirnya cita-cita itu bisa terwujud setelah saya pindah sekolah ke Griyabumi Antapani, ketika saya kelas 4 SD akhirnya kami harus pindah rumah ke perumahan Griya Bumi Antapani, karena rumah yang ditempati selama ini terasa mulai sempit karena hadirnya adik saya yang ketiga Felicia yang lahir pada tanggal 12 Juli 1988, Ayah akhirnya memboyong semua keluarga untuk pindah kerumah baru kami yang diantapani dan lebih luas dibandingkan rumah yang sebelumnya, masuk kerumah baru saya belum mulai kerasan karena semua suasana baru lebih luas dan sudah punya kamar sendiri-sendiri.   Setelah pindah rumah otomatis saya pun pindah sekolah disekolah yang baru ini saya mempunyai sahabat yang baru pula sama-sama pindahan dari sekolah sebelumnya sahabat baru saya ini punya nama yang tidak umum saya dengar Uray Lunar Meiviar, panggilannya uray kadang orang sering mengoloknya dengan Oray-Oray, ular-ular, hanya saya yang tidak pernah mengoloknya dan menjadi teman terbaikanya ternyata Uray ini adalah anak paling besar dari keluarganya semua laki-laki di keluarganya bernama Uray, mulai dari Ayah, Dia, adiknya yang kedua, dan adiknya yang terkecil semua namanya Uray, Ir. Uray Yufikar ayahnya, Uray lunar Meiviar dia, Uray Aldo adiknya dan Uray Andro , jadi kalo saya menghubungi rumahnya dan yang mengangkat ibunya pasti akan terjadi hal yang menarik bila saya mengatakan akan menghubungi Uray, 

Saya  :“Halo bu bisa bicara dengan Uray,
 Ibu Uray  : Oh ya bentar 
Uray   : Halo Siapa nih ?
 Saya   : Indra Ray 
Uray   : Indra siapa ya , saya sedang sibuk bikin program untuk kereta api nih 
Saya   : Wah hebat kamu ray udah bisa bikin program baru kelas 4 SD
 Uray  :Ya karena memang kerjaan saya ini setiap hari saya bikin program untuk menyempurnakan pelayanan PT. KAI, sesudah itu saya mengajar di ITB, selanjutnya saya bikin kebijakan untuk karyawan PT. KAI. Saya   :“bingung garuk-garuk kepala” 
Uray   : kayanya kamu mau bicara sama uray anak saya ya
Saya   : memang nama uraynya ada berapa ? 
Uray  : disini nama Uraynya ada 3 Uray Yufikar itu saya, Uray Lunar Meifiar anak saya yang paling besar, Uray Andro anak saya yang Ke 2, Uray Aldo anak saya yang ke 3, mau bicara dengan uray yang mana ? Saya  : hehehe... Maaf Om saya mau bicara dengan Uray Lunar Meiviar anak Om yang pertama, maaf ya om ganggu waktunya 
Uray (Ayah)  : hehehe.. yaudah ga papa bentar ya dipanggilkan dulu. 
Saya   : Terimakasih Om.   

Setelah diteliti lebih lanjut di kalimantan nama Uray itu adalah nama klan untuk keluarga atau nama keluarga jadi namanya uray semua, akhirnya setiap saya telepon lagi untuk menghubungi Uray Lunar Meiviar saya memanggil namanya dengan sebutan babam karena di keluarganya si Uray Lunar Meiviar ini biasa dipanggil Babam, adiknya yang kedua Babas, adiknya yang ketiga Babar, untuk membedakan agar nama mereka tidak tertukar, si Babam teman sebangku dan sahabat saya ini termasuk orang yang memiliki otak yang encer apalagi untuk soal hitung-hitungan dan eksakta yang sifatnya pasti-pasti dia selalu yang paling pertama bisa mengerjakan dan paling cepat menyerap pelajaran hitungan matematika ini, dan mungkin turunan dari ayahnya juga si Babam paling jago komputernya sampai-sampai ketika bekerja orang yang mencari dia untuk dibuatkan program komputer dari indonesia maupun luar indonesia seperti malaysia, singapura, software-softwarenya Babamlah yang membuatnya walaupun anaknya agak susah bergaul dan mendapatkan wanita tapi kalo urusan komputer dialah jagonya mau bikin software seperti apa dia pasti bisa bikin, atau mau bikin program kaya apa dia pasti bisa bikin juga sampai untuk hack-hack dia jago juga .

Selain bersahabat dengan Babam saya bersahabat dengan dengan Heri Agus Liansyah sahabat saya yang satu ini berasal dari kota palembang ayahnya asli dari palembang dan bekerja di Dinas Perhubungan ibunyapun sama Heri adalah sahabat saya untuk bermain-permainan Extreme, salah satunya permainan sepedah gunung, dan sama-sama pindahan dari SD yang sebelumnya Heri memang terkenal dengan kenakalannya dari SD dia tempramental kadang emosinya tidak bisa dijaga tetapi tingkat solideritasnya tinggi dia mau membela bila temannya mengalami kesusahan atau mendapatkan masalah dengan cara apapun dia akan menolong pernah suatu hari kami bermain sepedah bersama entah itu bermain sepatu roda atau bermain sepedah ke gunung atau kubangan air yang berlumpur untuk mendapatkan sensasi offroad waktu itu pukul 9 pagi Heri sudah datang kerumah dengan sepedah barunya yang dibelikan ayahnya karena dia merajuk entah minta apa tapi belum dibelikan sehingga akhirnya pada hari senin itu dia dibelikan sepedah gunung baru dan kami akhirnya pergi ke tanah lapangan yang berlumpur yang disampingnya terdapat persawahan yang baru selesai dipanen disana kami beradu kepiawaian dalam bersepedah karena malam harinya hujan dan pagi itu lapangan sangat berlumpur tapi kami tidak perduli dengan kotornya itu bersepedah dengan sekencang-kencangnya dan bermain lumpur tanjakan atau gundukan tanah lumpur adalah trek kesenangan kami pukul 11 siang kami belum selesai dengan bermain sepedah diatas lumpur sadar hari menunjukan pukul setengah 12 akhirnya kami berdua pulang karena harus masuk sekolah pukul 12 siang kami mengkayuh sepedah kami dengan sekuat tenaga agar tidak terlambat masuk sekolah sampai dirumah Heri mengntarkan saya kerumah terlebih dahulu baru kemudian dia melanjutkan perjalanan pulang ternyata didepan rumah sudah menunggu ibuku dengan muka tegang dan siap-siap untuk menerkam saya pikir ada yang tidak beres dengan suasana rumahku sampai-sampai ibu memasang muka siap menerkam dan ternyata benar sayalah yang diterkam ibu Indraaaaaaaaaa,...sudah jam berapa ini bukannya hari ini harus sekolah jam 12 dan belum mandi, belum makan siang, aduuhhhh ini sepedah kotornya minta ampun bajunya juga kotor , mandi masuk makan dan berangkat kesekolah, langsung aku masuk kerumah dan tanpa sadar ternyata Heri masih di belakangku dan dialah yang meminta maaf pada ibuku maaf bu tadi Indra diajak Heri main sepedah Offroad ke arcamanik, dan alhamdulillah ibuku tidak jadi marah besar hanya langsung menyuruhku untuk bersiap-siap pergi kesekolah.alhamdulillah saya dikelilingi sahabat-sahabat yang terbaik dalam kehidupan ini setelah pindah ke Antapani dan masuk ke sekolah yang baru di kelas 4 SD  sebagai murid baru saya langsung cukup terkenal mungkin karena badanku yang kurus kering tetapi memiliki kulit yang putih dan rambut yang pirang seperti orang turunan Bule saya tidak susah untuk berbaur dengan teman-teman baru sekalipun dan disinilah awal saya ditunjuk sebagai ketua kelas dari mulai kelas empat SD dan saya berfikir harus menggiring dan membawahi teman-teman sekelas yang pada saat itu satu kelas diisi 45 orang dengan berbagai macam karakter, disini kepemimpinan saya sudah mulai muncul karena keadaan juga yang terus mendesak karena disuruh wali kelas pada saat itu untuk mengurusi teman-teman yang lain sampai dengan lulus SD saya terus menjadi Ketua Murid (KM),pekerjaannya sih terdengar mudah tetapi pelaksanaannya yang sulit karena perintah wali kelas dulu untuk menjaga kelas tidak ribut padahal mana ada anak kelas 4 SD yang tidak ribut kalo tidak ada guru disinilah saya berperan untuk membuat kelas tetap tenang dengan memberikan anacaman kalo kalian ribut semua saya catat namanya dan saya laporkan ke Ibu Guru untuk dihukum dan cara ini efektif untuk meredam mereka untuk tidak ribut dan tidak ada yang berani untuk mengganggu saya juga karena saya punya backing ibu wali kelas saya, dan sayapun aman dan menjadi penguasa, membawakan buku-buku tugas teman-teman ke ruang guru kemudian jadi pemimpin pasukan ketika upacara bendera inilah yang membuat saya senang tugas terakhir menjadi pemimpin pasukan ketika upacara bendera, karena mendekati menjadi pemimpin upacara bendera di hari senin yang menjadi cita-cita sejak duduk di bangku kelas 1 sewaktu saya masih di SD yang sebelumnya, akhirnya cita-cita saya menjadi pemimpin upacara bendera di hari senin kesampaian pada saamt saya duduk di kelas 6 SD dengan memangku jabatan sebagai Ketua Murid dikelas enam saya bisa berdiri paling depan dan memberikan komando pada pasukan yang pada waktu itu adalah seluruh penghuni sekolah SDN Griba 27/2 Akhirnya tidak terasa waktu hingga akhirnya saya sudah naik kelas lagi dan masuk ke sekolah menengah pertama yang akhirnya berganti nama SLTPN 45 sekolah lanjutan tingkat pertama negeri 45 itulah nama sekolahku dengan NEM yang mumpuni untuk masuk kesekolah negeri yang berada di dekat rumahku ini aku kembali bertemu dengan sahabat-sahabatku dulu dan menambah sahabat baru, awal masuk ke sekolah menengah pertama ini aku duduk di kelas 1 C dan lagi lagi memangku jabatan ketua kelas disinipun bertemu dengan orang orang baru yang menarik seorang yang nantinya jadi sahabat menambah teman baru ada salah satu sahabatku yang bernama Iqsan Deri Saputra, jangan tanya eksentriknya orang ini hidup nomaden selalu berpindah pindah tempat tinggal bisa tidur dimana saja bisa masuk pada kalangan mana saja ada saatnya ketika dibagikan perlengkapan sekolah Uyung akhirnya kupanggil dia karena ketika bertandang kerumahnya Iqsan dipanggil Uyung dirumahnya singkatan dari Buyung panggilan untuk seorang anak laki-laki di Sumatera Barat karena akhirny ku ketahui bahwaa Uyung adalah orang sumatera barat yang sudah lama menetap dibandung Ayah asliny berdagang perlengkapan rumah tangga dipasar kosambi dan ayah tirinya seorang photographer udara, ibunya menikah dengan photographer udara ini sambil berjualan kripik balado dirumahnya.

Uyung yang memang anaknya eksentrik tidak mau terlihat susah dihadapan teman temannya selalu menjaga gengsi walaupun kadang sedikit menyusahkan tetapi ada sahja yang menjadikan dia itu punya nilai lebih dibandingkan dengan kekurngannya dengan omongannya yang gagap ketika dibagikan name tag untuk dipasang di seragam sekolah yang baru Uyung datang kesekolah esok harinya ketika akan upacara bendera karena sekolah sudah dimulai dia memasang name tagnya masih dengan jarum jahit yang masih belum selesai dijahit dan nama yang tertera di Name tagnya bukanlah nama yang seharusnya dipasang Iqsan Deri Saputra atau Iqsan Deri S kalau kepanjangan melainkan UYUNG BORJU, sontak ketika melihat name tag di seragaam barunya saya dan teman teman lain tertawa terbahak-bahak dan dengan kalemnya dia melanjutkan aktifitas masuk kedalam kelas sambil meneruskan menjahit name tag yang belum selesai diserangam barunya dan berujar per per permisi nih UuUyyung Borju MaaAaau lewat sudah menyuarakan dengan nada gagap masih tidak mau kalah dengan yang lain dan mengatakan bahwa saya Borju dengan gagap. Itulah eksentriknya uyung temanku yang satu ini tapi soal pelajaran kimia jangan tanya dia yang nomor satu selesai dan melumat semua pertanyaan dan soal soal yang ditanyakan, sedikit pengalamanku ketika kelas 1 SLTP dulu karena gagap uyung tau kalo dia akan disuruh untuk membaca teks dalama bahasa inggris, dan menyuruhku untuk memukul punggunya apabila ketika membaca dalam kelas  Wwwwhha Gebuk what Tttthh Gebuk The Mmmmeee..Gebuk Meaning Of Iiiiin..ink itu pertanyaan yang harus ditanyakan dalam kelas what the meaning of ink dan ketika membaca aku haruslah menggebuk punggungnya agar lancar membacanya, setelah selesai di kelas uyung bercerita mengenai kenapa sebabnya gugup, dengan membahana dan menyatakan bahwa ini bukan kekurangan yang diarasakan apabila dia berbicara denganku hanya sesekali muncul gagapnya, hey ndra kamu tau ga kenapa saya gagap, ini karena saya sakti waktu masih kecil saya bukan makan dengan nasi tetapi dengan kertas misalnya saya makan pisang dengan kertas pisangnya saya balut dulu dengan kertas baru saya makan, apapun makanannya pasti saya selalu balut dulu dengan kertas sakti kan saya? Tetapi sekarang udah ga sakti lagi jadi ga pernah makan kertas tapi gagap saya masih ada  hahaha.... setengah melongo saya hanya bisa tertawa dan setengah tidak percaya, apalagi ketika awal bertemu dia memang mengerjai saya karena apabila sehari-hari dirumah mamah memang selalu menyuruh menggunakan pakaian yang biasa aja jangan pake yang bagus atau masih baru karena baju barunya itu untuk dipakai ketika acara keluarga atau acara pergi keluar bersama dan perayaan perayaan tertentu jadi baju saya selalu rapi dan bagus bagus tidak ada baju yang bladus , entah tau dimana pulang sekolah sebelum pulang uyung berkata padaku hey ndra pulang sekaolah nanti kita ke BIP ya mall baru yang terbesar pertama di Bandung nanti kamu saya jemput pake mobil kamu saya traktir semua biaya saya tanggung kamu santai aja pulang sekolah kamu tinggal pake baju yang bagus dan tunggu saya untuk jemput kamu dirumah, oke yung siap saya bilang sampai dirumah pulang sekolah saya buru buru ganti baju dengan baju terbaru dan terbagus yang saya punya tidak makan siang saya tunggu uyung datang, 1 jam telah berlalu 2 jam lewat kembali, saya tunggu tunggu uyung kok belum datang, akhirnya mamah bertanya mau kemana in udah pake baju bagus udah makan siang belum makan dulu itu yang beliau katakan dan saya jawab ga mah nanti aja makannya iya pake baju bagus soalnya mau pergi sama uyung ke BIP mau ditraktir makan-makan pergi sama dia tunggu dijemput, oh. Itu jawaban mamah singkat, saya tunggu lagi uyung sampe jam menunjukan pukul lima sore dan perut keroncongan Uyung belum juga sampai dirumah sampai malam hari Uyung pun tidak datang kerumah seperti yang dijanjikannya ketika disekolah, akupun ganti baju dan menggatikan makan siang ku dengan makan malam ganti baju dan tidur, dalam hatiku kurang ajar nih si Uyung ngerjain, pagi harinya akupun bersiap sekolah seperti biasa, ketika sedang sarapan dirumah tiba tiba bel di rumah dipencet berulang kali dan tidak disangka yang mendatangiku untuk pergi berangkat kesekolah pagi ini adalah sahabatku nantinya yang menjanjikan ku untuk di traktir di mall terbesar di Bandung, Uyung ya Uyung datang kerumah untuk mengajaku berangkat kesekolah bersama tapi tidak langsung berangkat kesekolah tapi Uyung meminta air hangat untuk menyeduh sarapan sereal, pagi itu kesalku belum hilang malah merepotkan dalam hati sambil kusodorkan air panas untuk menyeduh sereal yang Uyung bawa dari rumahnya , dan dengan sengaja dia tanya nunggu sampai jam berapa kemarin, kurang ajar aku pikir sudah meminta air panas pagi-pagi, tidak menunjukan penyesalan malah menyengajakan bertanya hasil kejailannya kemarin, kujawab gelo siah maneh urang nungguan tepi ka peuting teu datang, Gila kamu saya tunggu sampai malam tidak datang, hahahah... tertawa terbahak dia dan mengatakan kena lu gua kerjain, sambil menyeruput sarapan serealnya dan anehnya entah karena bawaan anaknya yang kalem dan enak untuk dijadikan teman akupun tidak menaruh dendam ataupun ingin kembali mengerjainya, karena setelah itu walaupun selalu merepotkan ternyata Uyung ini teman yang enak diajak untuk berbagi dan diajak diskusi tentang apapun dan dia selalu ingin mencoba hal yang baru.

Postingan Populer